Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif: Hari Santri, Momen Segenap Elemen Bangsa Bersinergi
Suara Bamega online – Hari ini, saya memimpin anggota mengikuti apel Hari Santri di lapangan Pemkab Tangerang. Sebagai apresiasi kepada santri, saya perintahkan anggota di pelayanan dan anggota yang mengikuti apel untuk mengenakan sarung dan peci. Meski begitu, dipastikan sarung dan peci tidak mengurangi atau mengganggu semangat pelayanan dan tugas.
Pada apel Hari Santri itu, saya berinisiatif mewakafkan 1000 kitab kuning untuk santri. Secara simbolis, Bapak Bupati Tangerang dan Bapak Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang menyerahkan kitab kuning kepada santri.
Usai apel, saya menghampiri para santri yang membentangkan spanduk ucapan terimakasih. Saya terharu dan merasa tidak pantas mendapat ucapan itu karena apa yang saya lakukan dan berikan untuk santri belum seberapa. Saya kemudian menyerahkan langsung kitab kuning kepada santri-santri itu.
Sebagai orang yang lahir dari dunia pesantren, saya paham betul karakter santri. Pesantren memiliki doktrin istimewa yaitu hubbul wathan minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman. Doktrin itu melekat sehingga tidak mengherankan bila dulu kaum santri mati-matian memperjuangkan kemerdekaan.
Semoga momentum Hari Santri membuat segenap elemen bangsa makin bersinergi. Untuk bersama-sama mewujudkan negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Salam
Pada apel Hari Santri itu, saya berinisiatif mewakafkan 1000 kitab kuning untuk santri. Secara simbolis, Bapak Bupati Tangerang dan Bapak Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang menyerahkan kitab kuning kepada santri.
Usai apel, saya menghampiri para santri yang membentangkan spanduk ucapan terimakasih. Saya terharu dan merasa tidak pantas mendapat ucapan itu karena apa yang saya lakukan dan berikan untuk santri belum seberapa. Saya kemudian menyerahkan langsung kitab kuning kepada santri-santri itu.
Sebagai orang yang lahir dari dunia pesantren, saya paham betul karakter santri. Pesantren memiliki doktrin istimewa yaitu hubbul wathan minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman. Doktrin itu melekat sehingga tidak mengherankan bila dulu kaum santri mati-matian memperjuangkan kemerdekaan.
Atas jasa kalangan pesantren, negara pun mengapresiasi dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Sekali lagi, ini merupakan bukti bahwa agama dan negara bukanlah dua kutub yang berlawanan. Keduanya adalah kesatuan di bawah lindungan Tuhan.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: