Kapolri Tito Karnavian Akan Dapat Gelar Profesor
Suara Bamega online – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam waktu dekat akan meraih gelar profesor. Beberapa persyaratan terkait gelar profesor tersebut telah diajukan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
“Sudah diajukan melalui PTIK. Karena saya punya KUM sudah mencukupi. Tinggal satu jurnal, saya sudah terbitkan buku internasional yang dibuat di Imperial College London,” kata Tito usai acara Partai Golkar di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (9/9).
Kepada wartawan, Tito menyatakan ia selama ini juga ikut membuat jurnal internasional, dan beberapa kali menulis buku tentang terorisme, ada yang diterbitkan di dalam negeri dan ada juga yang diterbitkan di luar negeri.
“Saya berapa kali membuat jurnal tentang terorisme. Kemudian ada juga buku yang saya buat bersama tentang terorisme di Asia Tenggara diterbitkan oleh ICS Singapura, kemudian ada satu dua jurnal yang sudah masuk internasional. Di samping itu tentunya paparan saya di berbagai forum internasional juga jadi modal,” ungkap Kapolri, menjelaskan karya tulis yang pernah ia buat dan merupakan KUM untuk meraih profesor.
Menurut Tito, untuk meraih gelar profesor yang akan dia sandang, dia harus menyampaikan orasi ilmiah.
“Kalau lolos insyaallah direncanakan orasinya 26 Oktober. Saya sudah siap tanpa teks pun sudah oke,” tegas Tito.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan Tito akan meraih gelar profesor dalam bidang penanggulangan terorisme.
“Beliau kan memang spesialisasinya penanganan terorisme,” ujar Rikwanto kepada wartawan.
Seperti diketahui, Tito Karnavian dikenal sebagai Kapolri yang akrab dengan dunia intelektual. Ia meraih gelar Master of Arts (M.A.) in Police Studies dari University of Exeter, Inggris (1993). Sedangkan gelar PhD dia raih dari Nanyang Technological University, Singapore (2013).
Tito juga merupakan Kapolri yang banyak diundang untuk memberikan kuliah umum di berbagai kampus. Dalam catatan Sayangi.com, Tito telah menyampaikan kuliah umum di lebih dari 25 kampus di seluruh Indonesia seperti Universitas Airlangga Surabaya, UI, ITB, UGM, UNS, UIR Riau, Untan Pontianak, dan Universitas Tirtayasa Serang.
“Sudah diajukan melalui PTIK. Karena saya punya KUM sudah mencukupi. Tinggal satu jurnal, saya sudah terbitkan buku internasional yang dibuat di Imperial College London,” kata Tito usai acara Partai Golkar di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (9/9).
Kepada wartawan, Tito menyatakan ia selama ini juga ikut membuat jurnal internasional, dan beberapa kali menulis buku tentang terorisme, ada yang diterbitkan di dalam negeri dan ada juga yang diterbitkan di luar negeri.
“Saya berapa kali membuat jurnal tentang terorisme. Kemudian ada juga buku yang saya buat bersama tentang terorisme di Asia Tenggara diterbitkan oleh ICS Singapura, kemudian ada satu dua jurnal yang sudah masuk internasional. Di samping itu tentunya paparan saya di berbagai forum internasional juga jadi modal,” ungkap Kapolri, menjelaskan karya tulis yang pernah ia buat dan merupakan KUM untuk meraih profesor.
Menurut Tito, untuk meraih gelar profesor yang akan dia sandang, dia harus menyampaikan orasi ilmiah.
“Kalau lolos insyaallah direncanakan orasinya 26 Oktober. Saya sudah siap tanpa teks pun sudah oke,” tegas Tito.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan Tito akan meraih gelar profesor dalam bidang penanggulangan terorisme.
“Beliau kan memang spesialisasinya penanganan terorisme,” ujar Rikwanto kepada wartawan.
Seperti diketahui, Tito Karnavian dikenal sebagai Kapolri yang akrab dengan dunia intelektual. Ia meraih gelar Master of Arts (M.A.) in Police Studies dari University of Exeter, Inggris (1993). Sedangkan gelar PhD dia raih dari Nanyang Technological University, Singapore (2013).
Tito juga merupakan Kapolri yang banyak diundang untuk memberikan kuliah umum di berbagai kampus. Dalam catatan Sayangi.com, Tito telah menyampaikan kuliah umum di lebih dari 25 kampus di seluruh Indonesia seperti Universitas Airlangga Surabaya, UI, ITB, UGM, UNS, UIR Riau, Untan Pontianak, dan Universitas Tirtayasa Serang.
Tidak ada komentar: