SCI Stiem Bongaya Hadirkan 35 Peneliti Seluruh Indonesia di Desa Lakkang
Editor Risal Faqih - SCI Stiem Bongaya Hadirkan 35 Peneliti Seluruh Indonesia di Desa Lakkang
Suara Bamega Online Makassar – Sekolah relawan riset peneleh yang di adakan oleh Peneleh Research Institute (PRI) bekerja sama dengan Studi Club Ilmiah (SCI) Stiem Bongaya, melaksanakan kunjungan riset ke Desa Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Jumat (20/10/2017).
Kunjungan dengan tema penelitian berpihak dalam pengembangan desa ini dimaksudkan untuk menyerap potensi sumber daya alam atau sumber daya manusia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sekaligus belajar mengumpulkan informasi untuk di jadikan sebuah data kualitatif.
Peneleh adalah salah satu nama gang (lorong) yang berada di kota Surabaya, tempat dimana dulunya Bapak Cokroaminoto dan muridnya Soekarno, Alimin, Musso, Tan Malaka bahkan Dn Aidit mendiskusikan Indonesia yang beradab.
Ini lah yang menjadi filosofi gerak dari rumah yayasan peneleh, bagaimana menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab.
Dr. Aji Dedi Mulawarman selaku ketua Yayasan Rumah Peneleh mengatakan, Desa Lakkang adalah satu cerminan kemiskinan kota Makassar, ini dapat dilihat dari bangunan mewah yang ada di Makassar.
“Oleh karena itu, kita mencoba mengorek informasi untuk dijadikan bahan diskusi baik oleh akademisi maupun pemerintah untuk kemudian dijadikan uji studi dengan tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Disini lah peran-peran aktivis peneleh untuk merespon kesenjangan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Dr. Ari Kamayanti selaku Direktur Eksekutif PRI juga menambhakan, Ilmu itu bebas nilai, sangat tergantung dipakai untuk siapa, dan bermanfaat untuk siapa.
“Intinya, setiap informasi yang kami peroleh, dijadikan data hukum yang harus berpihak pada kebenaran holistik,” ujarnya.
Menurut kepala perwakilan peneleh Makassar, Dr Laode Sumail SE MSi, kegiatan tersebut dihadiri oleh 40 Aktivis, Dosen, dan Mahasiswa sebagai peneliti di Desa Lakkang.
“Hasil dari penelitian tersebut insyah Allah bermanfaat buat kota Makassar. Paling tidak menjadi parameter pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Makassar,” ungakpanya.
Sementara itu, Ketua panitia Jack akronim Zakaria berharap, kegiatan SCI Stiem Bongaya tersebut berkelanjutan sebagai wujud kepedulian kita terhadap keberpihakan Ilmu pengetahuan. Insyah Allah bulan maret akan dilaksanakan pelatihan metode kualitatif selama 3 hari.
Suara Bamega Online Makassar – Sekolah relawan riset peneleh yang di adakan oleh Peneleh Research Institute (PRI) bekerja sama dengan Studi Club Ilmiah (SCI) Stiem Bongaya, melaksanakan kunjungan riset ke Desa Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Jumat (20/10/2017).
Kunjungan dengan tema penelitian berpihak dalam pengembangan desa ini dimaksudkan untuk menyerap potensi sumber daya alam atau sumber daya manusia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sekaligus belajar mengumpulkan informasi untuk di jadikan sebuah data kualitatif.
Peneleh adalah salah satu nama gang (lorong) yang berada di kota Surabaya, tempat dimana dulunya Bapak Cokroaminoto dan muridnya Soekarno, Alimin, Musso, Tan Malaka bahkan Dn Aidit mendiskusikan Indonesia yang beradab.
Ini lah yang menjadi filosofi gerak dari rumah yayasan peneleh, bagaimana menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab.
Dr. Aji Dedi Mulawarman selaku ketua Yayasan Rumah Peneleh mengatakan, Desa Lakkang adalah satu cerminan kemiskinan kota Makassar, ini dapat dilihat dari bangunan mewah yang ada di Makassar.
“Oleh karena itu, kita mencoba mengorek informasi untuk dijadikan bahan diskusi baik oleh akademisi maupun pemerintah untuk kemudian dijadikan uji studi dengan tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Disini lah peran-peran aktivis peneleh untuk merespon kesenjangan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Dr. Ari Kamayanti selaku Direktur Eksekutif PRI juga menambhakan, Ilmu itu bebas nilai, sangat tergantung dipakai untuk siapa, dan bermanfaat untuk siapa.
“Intinya, setiap informasi yang kami peroleh, dijadikan data hukum yang harus berpihak pada kebenaran holistik,” ujarnya.
Menurut kepala perwakilan peneleh Makassar, Dr Laode Sumail SE MSi, kegiatan tersebut dihadiri oleh 40 Aktivis, Dosen, dan Mahasiswa sebagai peneliti di Desa Lakkang.
“Hasil dari penelitian tersebut insyah Allah bermanfaat buat kota Makassar. Paling tidak menjadi parameter pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Makassar,” ungakpanya.
Sementara itu, Ketua panitia Jack akronim Zakaria berharap, kegiatan SCI Stiem Bongaya tersebut berkelanjutan sebagai wujud kepedulian kita terhadap keberpihakan Ilmu pengetahuan. Insyah Allah bulan maret akan dilaksanakan pelatihan metode kualitatif selama 3 hari.
Tidak ada komentar: