Walikota Raker Bersama Presiden di Istana
Suara Bamega online, BANJARMASIN - Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menghadiri kegiatan Rapat Kerja (Raker) Pemerintah dengan Gubernur dan Bupati, Walikota seluruh Indonesia di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan sekira pukul 13.30 itu, sejumlah menteri kabinet juga terlihat turut menghadiri acara tersebut, Selasa (24/10).
Presiden RI Joko Widodo dalam kesempatan tersebut menghimbau, agar para pemimpin daerah memperbanyak program padat karya yang dapat menghasilkan banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya beli masyarakat. “Buka lapangan kerja, buka padat karya.
Karena padat karya akan membuka lapangan kerja banyak. Kabupaten buka irigasi padat karya, buka jalan padat karya. Nanti daya beli di daerah akan kelihatan kalau ini dilakukan,” ucapnya seperti yang dilansir Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media, Sekretariat Presiden.
Selain itu, Jokowi juga berpesan agar para pemimpin daerah memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang ada di daerahnya masing-masing.
Menurutnya, kunci pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada nilai ekspor dan investasi. “Saya titip pesan kepada semua kepala daerah, kunci pertumbuhan ekonomi negara kita bukan di APBN. APBN hanya stimulasi. Kuncinya hanya dua, pertama ekspor, kedua investasi,” terangnya.
Menurutnya, kunci pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada nilai ekspor dan investasi. “Saya titip pesan kepada semua kepala daerah, kunci pertumbuhan ekonomi negara kita bukan di APBN. APBN hanya stimulasi. Kuncinya hanya dua, pertama ekspor, kedua investasi,” terangnya.
Untuk itu, Jokowipun mengimbau, agar daerah dapat memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada industri manufaktur, mengingat industri tersebut diyakini Presiden dapat membuka banyak lapangan pekerjaan. “Izin langsung diberi jangan berbelit-belit terutama untuk industri manufaktur. Jangan lagi ada perizinan sampai minggu, bulan, apalagi tahun. Malu kita! Karena masyarakat terutama umur produktif butuh pekerjaan,” katanya.
Dia menyatakan tak segan untuk mendatangi daerah yang masih mempersulit urusan perizinan. Tentunya setelah mendapatkan laporan terkait lamanya pengurusan izin investasi. “Awal tahun depan akan punya single submission izin dari pusat sampai daerah mana yang cepat lambat ketahuan. Kita ini persaingan global sudah gila-gilaan. Inovasi teknologi gila-gilaan kalau tidak ada terobosan ditinggal kita,” cecarnya.(humpro-bjm)
Tidak ada komentar: