Wow… Bad Rabbit, Ransomware Baru yang Serang Rusia dan Ancam Dunia
Suara Bamega online – Sebuah ransomware anyar yang dinamai Bad Rabbit menyebar dan menyerang sejumlah negara seperti Rusia, Ukraina dan lainnya.
Saat ini, tercatat Bad Rabbit sudah menyerang tiga sistem komputer di Rusia, sebuah bandara dan sistem transportasi kereta bawah tanah di Ukraina. Kepala kepolisian cyber di Ukraina mengonfirmasi kalau semua serangan ini dilakukan oleh ransomware Bad Rabbit.
Bad Rabbit punya sejumlah kesamaan dengan ransomware WannaCry dan Petya yang beberapa waktu lalu sempat bikin heboh. Namun sampai saat ini, tak diketahui seberapa jauh Bad Rabbit bisa menyebar ke jaringan komputer lain.
Dikutip detikINET dari BBC, Rabu (25/10/2017), perusahaan keamanan cyber Esset menyebutkan, Bad Rabbit menyebar melalui pembaruan Adobe Flash palsu.
“Di beberapa perusahaan, pekerjaannya sudah mati total — server dan workstation sudah terenkripsi,” ujar Ilya Sachov, bos Group-IB, sebuah perusahaan keamanan cyber di Rusia. Pemerintah Amerika Serikat juga sudah mengetahui penyebaran ransomware ini di sejumlah negara.
Untuk berjaga-jaga, mereka sudah menyarankan ke individu maupun perusahaan agar tak membayar uang tebusan jika nantinya mereka terinfeksi ransomware ini. Pasalnya, tak ada yang menjamin data mereka akan dikembalikan setelah membayar uang tebusan.
Bad Rabbit mengenkripsi data di komputer korban dan meminta uang tebusan sebesar 0,05 bitcoin atau sekitar USD 280 (Rp 3,8 jutaan). Setelah uang tebusan dibayarkan, si penyerang berjanji akan memberikan kunci untuk membuka data yang dienkripsi tersebut.
Saat ini, Bad Rabbit belum bisa dideteksi oleh kebanyakan program anti virus yang ada di pasaran. Hal ini diketahui dari analisis menggunakan situs pengecekan virus bernama Virus Total.
Sumber: detik.com
Saat ini, tercatat Bad Rabbit sudah menyerang tiga sistem komputer di Rusia, sebuah bandara dan sistem transportasi kereta bawah tanah di Ukraina. Kepala kepolisian cyber di Ukraina mengonfirmasi kalau semua serangan ini dilakukan oleh ransomware Bad Rabbit.
Bad Rabbit punya sejumlah kesamaan dengan ransomware WannaCry dan Petya yang beberapa waktu lalu sempat bikin heboh. Namun sampai saat ini, tak diketahui seberapa jauh Bad Rabbit bisa menyebar ke jaringan komputer lain.
Dikutip detikINET dari BBC, Rabu (25/10/2017), perusahaan keamanan cyber Esset menyebutkan, Bad Rabbit menyebar melalui pembaruan Adobe Flash palsu.
“Di beberapa perusahaan, pekerjaannya sudah mati total — server dan workstation sudah terenkripsi,” ujar Ilya Sachov, bos Group-IB, sebuah perusahaan keamanan cyber di Rusia. Pemerintah Amerika Serikat juga sudah mengetahui penyebaran ransomware ini di sejumlah negara.
Untuk berjaga-jaga, mereka sudah menyarankan ke individu maupun perusahaan agar tak membayar uang tebusan jika nantinya mereka terinfeksi ransomware ini. Pasalnya, tak ada yang menjamin data mereka akan dikembalikan setelah membayar uang tebusan.
Bad Rabbit mengenkripsi data di komputer korban dan meminta uang tebusan sebesar 0,05 bitcoin atau sekitar USD 280 (Rp 3,8 jutaan). Setelah uang tebusan dibayarkan, si penyerang berjanji akan memberikan kunci untuk membuka data yang dienkripsi tersebut.
Saat ini, Bad Rabbit belum bisa dideteksi oleh kebanyakan program anti virus yang ada di pasaran. Hal ini diketahui dari analisis menggunakan situs pengecekan virus bernama Virus Total.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar: