Wow….Tersinggung Ditegur Polantas di Dompu, Oknum Anggota TNI Ngamuk
Suara Bamega – Jumat (13/10) pagi situasi gaduh terjadi di simpang empat RSUD Dompu. Pemicunya terjadi kesalahpahaman antara anggota Sat Lantas Polres Dompu dengan oknum anggota TNI yang sedang cuti.
Insiden yang ramai disaksikan warga itu dipicu kesalahpahaman antara Bripka Hadi Haryanto dengan anggota TNI dari yonif 611 / Awanglong Kalimantan, Pratu AR.
Kronologi kejadian, sekitar pukul 09.00 wita, seperti biasa anggota Sat Lantas sedang bertugas di pos Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) Cabang RSUD Dompu.
Petugas juga menemukan sejumlah pelanggar lalulintas dan melakukan penilangan hingga lima pengendara. Pada saat yang bersamaan, melintas oknum anggota TNI berpakaian preman berboncengan dengan seorang perempuan mengendarai sepeda motor. Melihat perempuan yang diboceng tidak memakai helm, Bripka Hadi Haryanto menegur kemudian menanyakan kelengkapan kendaraan.
Oknum anggota TNI yang sudah terlihat emosi mengeluarkan SIM dan menyodorkan langsung ke muka Bripka Hadi. Masih dengan emosi, Pratu AR turun dari motornya dan mencengkram kerah baju Bripka Hadi kemudian melontarkan kalimat, “Kenapa menghalangi jalan saya? “.
Merasa tersinggung dengan sikap anggota tersebut, Bripka Hadi membalas mencengkram baju Pratu AR dan sempat terjadi saling tarik menarik baju.
“Insiden itu dilihat oleh anggota Sat Lantas yang lain, kemudian berusaha melerai,” kata Wakapolres Dompu, Kompol Etek Riawan, SE kepada kicknews.today Jumat (13/10) siang.
Mendengar ada kejadian itu, Kasat Lantas Polres Dompu Iptu Gede Sukart, SH ke TKP berusaha membantu melerai dan mengajak anggota TNI tersebut ke kantor Polisi.
“Namun anggota tersebut melawan, tidak mau diajak ke kantor. Sehingga Kasat Lantas memerintahkan agar anggota tersebut dilepaskan saja. Saat itu, datang anggota Kodim 1614/Dompu mengarahkan kejadian tersebut agar diselesaikan di kantor Kodim,” terang Wakapolres.
Atas kesepakatan, kedua pihak sama – sama ke Kodim Dompu dan berkoordinasi mengenai penyelesaian, sehingga ketegangan itu tuntas.
“Sebenarnya saat di Kodim, permasalahan dapat diselesaikan dengan damai,” terang Wakapolres.
Tapi rupanya peristiwa itu memicu kejadian lanjutan. Sekitar pukul 10.30 wita, ada informasi diterima petugas piket Polres Dompu ada peristiwa di simpang bank BNI Cabang Dompu. Anggota Bripda Artha bersama Briptu Edo diserang oleh orang tak dikenal. Pelakunya diduga anggota TNI berpakaian preman.
Berawal ketika Bripda Artha melihat ada lima orang berkumpul di bundaran RSUD Dompu yang diduga anggota TNI. Dua anggota itu keluar, namun sempat dijegat oleh Provost Kodim Serda Amrin. Provost itu melarang mereka berdua keluar untuk menghindari ketegangan lanjutan.
“Namun karena sudah terlanjur dilihat oleh lima orang, sehingga kedua anggota polres tersebut dikejar. Tapi aksi penyerangan itu dihalau oleh anggota Provost dan anggota Intel Kodim Dompu. Bahkan mereka sampai mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau lima anggota TNI tadi,” terang Wakapolres.
Selanjutnya anggota Sat Lantas tadi menyelamatkan diri ke rumah warga di belakang bank BNI.
Mendengar kejadian itu, Anggota Patroli Polres Dompu mendatangi TKP untuk menetralisir situasi serta mengevakuasi kedua anggota polres tadi.
Wakapolres turun langsung bersama Kasdim 1614/Dompu ke lokasi untuk mengamankan situasi.
Kedua pihak, baik dari TNI maupun Polri sepakat persoalan itu sudah selesai dengan damai. Wakapolres juga sudah memerintahkan jajarannya agar tidak melakukan kegiatan piket di simpang atau jalur jalan raya. Sedangkan Bripka Hadi dilakukan pemeriksaan awal di Propam.
Insiden yang ramai disaksikan warga itu dipicu kesalahpahaman antara Bripka Hadi Haryanto dengan anggota TNI dari yonif 611 / Awanglong Kalimantan, Pratu AR.
Kronologi kejadian, sekitar pukul 09.00 wita, seperti biasa anggota Sat Lantas sedang bertugas di pos Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) Cabang RSUD Dompu.
Petugas juga menemukan sejumlah pelanggar lalulintas dan melakukan penilangan hingga lima pengendara. Pada saat yang bersamaan, melintas oknum anggota TNI berpakaian preman berboncengan dengan seorang perempuan mengendarai sepeda motor. Melihat perempuan yang diboceng tidak memakai helm, Bripka Hadi Haryanto menegur kemudian menanyakan kelengkapan kendaraan.
Oknum anggota TNI yang sudah terlihat emosi mengeluarkan SIM dan menyodorkan langsung ke muka Bripka Hadi. Masih dengan emosi, Pratu AR turun dari motornya dan mencengkram kerah baju Bripka Hadi kemudian melontarkan kalimat, “Kenapa menghalangi jalan saya? “.
Merasa tersinggung dengan sikap anggota tersebut, Bripka Hadi membalas mencengkram baju Pratu AR dan sempat terjadi saling tarik menarik baju.
“Insiden itu dilihat oleh anggota Sat Lantas yang lain, kemudian berusaha melerai,” kata Wakapolres Dompu, Kompol Etek Riawan, SE kepada kicknews.today Jumat (13/10) siang.
Mendengar ada kejadian itu, Kasat Lantas Polres Dompu Iptu Gede Sukart, SH ke TKP berusaha membantu melerai dan mengajak anggota TNI tersebut ke kantor Polisi.
“Namun anggota tersebut melawan, tidak mau diajak ke kantor. Sehingga Kasat Lantas memerintahkan agar anggota tersebut dilepaskan saja. Saat itu, datang anggota Kodim 1614/Dompu mengarahkan kejadian tersebut agar diselesaikan di kantor Kodim,” terang Wakapolres.
Atas kesepakatan, kedua pihak sama – sama ke Kodim Dompu dan berkoordinasi mengenai penyelesaian, sehingga ketegangan itu tuntas.
“Sebenarnya saat di Kodim, permasalahan dapat diselesaikan dengan damai,” terang Wakapolres.
Tapi rupanya peristiwa itu memicu kejadian lanjutan. Sekitar pukul 10.30 wita, ada informasi diterima petugas piket Polres Dompu ada peristiwa di simpang bank BNI Cabang Dompu. Anggota Bripda Artha bersama Briptu Edo diserang oleh orang tak dikenal. Pelakunya diduga anggota TNI berpakaian preman.
Berawal ketika Bripda Artha melihat ada lima orang berkumpul di bundaran RSUD Dompu yang diduga anggota TNI. Dua anggota itu keluar, namun sempat dijegat oleh Provost Kodim Serda Amrin. Provost itu melarang mereka berdua keluar untuk menghindari ketegangan lanjutan.
“Namun karena sudah terlanjur dilihat oleh lima orang, sehingga kedua anggota polres tersebut dikejar. Tapi aksi penyerangan itu dihalau oleh anggota Provost dan anggota Intel Kodim Dompu. Bahkan mereka sampai mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau lima anggota TNI tadi,” terang Wakapolres.
Selanjutnya anggota Sat Lantas tadi menyelamatkan diri ke rumah warga di belakang bank BNI.
Mendengar kejadian itu, Anggota Patroli Polres Dompu mendatangi TKP untuk menetralisir situasi serta mengevakuasi kedua anggota polres tadi.
Wakapolres turun langsung bersama Kasdim 1614/Dompu ke lokasi untuk mengamankan situasi.
Kedua pihak, baik dari TNI maupun Polri sepakat persoalan itu sudah selesai dengan damai. Wakapolres juga sudah memerintahkan jajarannya agar tidak melakukan kegiatan piket di simpang atau jalur jalan raya. Sedangkan Bripka Hadi dilakukan pemeriksaan awal di Propam.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: