Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Rupiah Kian Perkasa, Jauhi Level 15.200 per Dolar AS

Suarabamega25.com – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore ini, Rabu (17/10). Posisi ini menguat 50 poin atau 0,33 persen dari kemarin, Selasa (16/10), pada level Rp15.200 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.178 per dolar AS atau menguat 28 poin dari kemarin di Rp15.206 per dolar AS.

Penguatan rupiah hari ini menjadi yang tertinggi di antara mata uang lainnya. Bersama rupiah, won Korea Selatan turut menguat 0,11 persen dan dolar Singapura 0,07 persen.

Kemudian, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, yen Jepang 0,04 persen, baht Thailand 0,02 prsen, dan peso Filipina 0,01 persen. Namun, beberapa mata uang Asia lain justru melemah, seperti dolar Hong Kong minus 0,03 persen rupee India minus 0,04 persen, dan renminbi China minus 0,2 persen.

Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru bersandar di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,32 persen, dolar Kanada minus 0,09 persen, rubel Rusia minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen. Hanya dolar Australia yang menguat 0,12 persen dari dolar AS.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah berhasil melanjutkan penguatan karena indeks dolar AS masih cukup lemah dengan bergerak di kisaran 95. Selain itu, sentimen dari global juga minim pada hari ini.

Menurutnya, bayang-bayang sentimen dari global tak lagi memberi pengaruh kepada rupiah. Bahkan, sentimen rapat bulanan bank sentral AS, The Federal Reserve, juga diperkirakan tidak membebani laju rupiah.

Hal ini karena pasar berekspektasi The Federal Open Market Committee (FOMC) akan fokus membahas perkembangan ekonomi Negeri Paman Sam. Sedangkan mengenai kebijakan moneter diperkirakan tidak ada hal yang baru.

“Secara garis besar, FOMC bisa jadi tidak memberikan kejutan baru terkait kebijakan moneternya, sehingga rupiah masih bisa bergerak dalam rentang terbatas dengan kecenderungan menguat,” ujar Dini kepadaCNNIndonesia.com, Rabu (17/10).

Lebih lanjut, Dini memperkirakan rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada esok hari dengan bergerak di rentang Rp15.070-15.210 per dolar AS. Hal ini karena indeks dolar AS diperkirakan masih akan melemah.

Sumber:CNNIndonesia.com

Tidak ada komentar: