Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Calon “Pengantin” Bom Bunuh Diri itu bernama Nesti


Suarabamega25.com – Polisi menyebut Nesti Ode Samili (23) punya keterkaitan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi. Nesti yang sudah terpapar paham radikal disebut disiapkan menjadi pengantin alias eksekutor bom bunuh diri (suicide bomber).

“Dia (Nesti) dipersiapkan sebagai suicide bomber,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/10/2019).

Nesti ditangkap di Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa TimurNesti ditangkap di Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA/Abdul Fatah/pri)
Polri telah mengambil tindakan tegas terhadap Nesti. Polwan yang sebelumnya berdinas di Polda Maluku Utara (Malut) dipecat. Polri juga melanjutkan pada proses hukum.

“Kami tegas, siapa pun, baik masyarakat atau polisi yang masuk jaringan teroris, kalau terbukti, akan dihukum,” kata Dedi.


Nesti diduga terpapar paham radikal cukup dalam meski awalnya mempelajari paham radikal secara otodidak lewat melalui media sosial. Dia juga disebut pernah berinteraksi dengan pimpinan JAD Bekasi, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba.

“Pertama, terpaparnya sudah juga begitu dalam, dilihat dari media sosial, ditandai dengan yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan JAD. Ini jelas ada kaitan dengan Saudara Abu Zee, jaringan teroris yang kita amankan dua minggu lalu di Bekasi,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/10).

“Yang paling jadi kunci penting, jelas dia tersambung link-nya dengan JAD,” sambung Asep.

Bripda Nesti dua kali ditangkap Densus 88 Antiteror. Pertama kali, Nesti ditangkap Polda Jawa Timur saat dia mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, dan hendak ke Surabaya. Kedua, Bripda Nesti kembali ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Yogyakarta pada akhir September 2019.

Usai penangkapan pertama, Densus 88 Antiteror terus melakukan pengawasan terhadap Nesti. Sebab, Nesti diduga aktif dalam kegiatan-kegiatan bersama kelompok radikal.

Sumber: Seruindonesia.com

Tidak ada komentar: