Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Catatan Imam Besar Masjid Istiqlal untuk Kepolisian di Tahun 2019


Suarabamega25.com – Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar mengapresiasi petugas kepolisian yang mampu mengungkap kasus-kasus besar selama tahun 2019 meski membutuhkan waktu yang tak sebentar. Walaupun, kata dia, masih proses awal namun setidaknya ada niat dari petugas mengungkap kasus besar yang ada.
“Alhamdulillah juga bisa dilakukan penanganan dengan cara-cara yang sangat bijak ya, karena kita tahu bahwa ujung tombak dari pihak keamanan masyarakat itu sepertinya adalah kepolisian. Kemudian juga kita berharap masyarakat juga bisa lebih meningkatkan kesadarannya sesama warga bangsa tidak perlu saling mencerca,” ujar dia di Jakarta, Senin (30/12).

Dia juga mengingatkan kepada pihak kepolisian agar melakukan tindakan keras dalam rangka menangani demo mahasiswa. Dia yakin polisi mampu menangani demo dengan cara yang arif. Dia melihat, demo itu masih bisa bercanda antara polisi dengan demonstran, kadang-kadang salat bareng, mahasiswanya jadi imam seperti di Monas.

“Ini kembang-kembang demokrasi, saya kira sangat indah untuk kita pertahankan, jadi sekali lagi saya ucapkan selamat ya masih ada waktu tersisa, tahun baru besok ini saya juga berharap dan kita berdoa bersama, semoga kita melewati tahun baru ini dalam suasana kebatinan juga yang sama kemarin-kemarin itu ya,” jelas Nasaruddin.

“Mahasiswa itu adalah anak-anak cerdas kita di masa depan juga perlu kita bina ya, mungkin kita perlu juga macam pengendalian diri dalam menangani kelompok-kelompok demonstran ini, sebab anak-anak kita ini kan juga masih muda usia,” tambah dia.

Dia bersyukur kepolisian mampu melewati fase-fase yang sangat sensitif di tanggal 25 Desember lalu. Sebab, lanjut dia, tanggal itu merupakan hari-hari yang sangat penuh sensitifitas dalam masyarakat Indonesia. “Tapi Alhamdulillah dari Sabang sampai Merauke ya kita melewatinya dalam suasana kebatinan yang sangat terkendali bahkan sangat sejuk, ya kita menyaksikan suatu pemandangan yang bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya,” tutur dia.

Yang terakhir, kata dia, komunikasi antara polisi, tentara dan tokoh-tokoh masyarakat serta ulama harus ditingkatkan lagi.

Sumber:Seruindonesia.com

Tidak ada komentar: