Bupati Kotabaru Resmikan IPAL Komunal di Tanjung Selayar
Suarabamega25.com - Bupati Kabupaten Kotabaru Sayed Jafar meresmikan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) Komunal plus MCK, Rabu (5/2/2020) di Desa Bandar Raya Kecamatan Pulau laut Tanjung Selayar Kotabaru Kalimantan Selatan.
Dihadir Kepala SKPD, Camat, Kepala desa, tokoh agama, dan masyarakat Desa Bandar Raya Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar Kotabaru.
Bangunan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) Komunal plus MCK, dibangun diatas lahan seluas 81 meter persegi sedangkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) 16 meter persegi yang bisa melayani 100 Kepala keluarga. Bangunan bertingkat dua ini sederhana namun lengkap fasilitas diantaranya, 6 buah WC, 2 buah kamar mandi, 1 buah aula, dan 2 buah tempat wudhu, dengan nama "Ikhlas Beramal".
Bupati Kotabaru Sayed Jafar, SH meminta masyarakat di dapat menggunakan fasilitas instalasi Ipal dengan baik. Hadirnya Ipal ini diharapkan juga akan memberi dampak positif bagi masyarakat, membangun pola hidup sehat, dan menambah semangat semarak memjaga lingkungan.
"Harapannya dengan adanya instalasi Ipal Komunal ini, drajat kesehatan masyarakat di seputaran Desa Bandar Raya Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar Kotabaru.
Kata Jafar,"Dengan adanya MCK kombinasi ipal komunal ini warga tidak lagi membuat kotoran sembarangan jadi bisa hidup bersih dan sehat sebab kesehatan itu sangat penting," ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotabaru, Maulidiansyah mengatakan, tujuan pembangunan MCK kombinasi ipal komunal ini adalah agar bisa merubah pola hidup masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
"Pelaksanaan pembangun ini secara swakelola masyarakat dengan nama KSM Ikhlas Beramal tahun anggaran 2019 dari dana DAK sebesar Rp 600 juta rupiah selama 150 hari kerja. Berdasarkan visi sanitasi Kabupaten Kotabaru bisa terwujud sanitasi yang berkualitas melalui perilaku hidup bersih dan sehat tidak lepas dari peran serta masyarakat.
Kata Maulid,"Memang perlu adanya perubahan paradigma di masyarakat dalam hal sanitasi karena mereka menganggap hal itu bukan kebutuhan utama padahal sangat penting untuk kesehatan.
Tidak ada komentar: