Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Manfaatkan Eks Galian Tambang Untuk Perikanan, Indocement Berdayakan Masyarakat


Suarabamega25.com, Kotabaru – Dimasa pandemi Covid-19 sekarang, menjadi perhatian bersama bagi seluruh masyarakat untuk ikut berperan andil dalam memerangi penyebaran virus yang sedang terjadi. Kondisi demikian pastinya berimbas pada perekonomian masyarakat utamanya para pelaku usaha.

Menjawab hal itu banyak langkah yang dilakukan agar perekonomian dapat terus berjalan meskipun dengan situasi sekarang. Salah satu perusahaan produsen semen Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Plant Tarjun melaksanakan pelatihan budidaya ikan nila dengan keramba apung pada akhir Maret 2020 lalu dan memberikan bantuan bibit sebanyak 12000 ekor dengan memanfaatkan bekas kawasan pertambangan yang bisa dipergunakan sebagai lahan usaha baru bagi masyarakat.

Budidaya ikan nila ini terbukti setelah dilakukan uji coba oleh masyarakat petambak membuat keramba apung di dalam area bekas pertambangan yang ada di Desa Serongga, Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru.

Saat diwawancarai, instruktur pelatihan I Wayan Sudhiarta menjelaskan bahwa, kegiatan diawali dengan pelaksanaan pelatihan di Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement dan materi yang disampaikan berkaitan dengan bagaimana cara memelihara ikan nila, mulai dari pembibitan, pemilihan induk sampai kepada pemeliharaan dan panen, serta diberikan pula cara menentukan keramba atau dengan kata lain adalah persyaratan lokasi, kualitas benih yang di tabur, pakan dan kualitas air.

“Menjadi hal menarik karena media yang dipakai oleh kelompok petambak adalah areal bekas galian tambang dan itu tentunya menjadi upaya yang baik guna memanfaatkan lahan tersebut menjadi kawasan perikanan. Namun, perlu diingat juga tidak semua kawasan itu bisa di pergunakan tergantung dari topografi dan kualitas airnya, yang jelas syarat utamanya adalah pada air yang cocok untuk budidaya ikan nila,” papar Wayan.

Pada tahap awal, sambungnya, cukup bagus yang mana bibit ikan yang dipelihara dari 12.000 bibit yang di tebar hanya sekitar 5% saja tingkat kematiannya dan sisanya dapat dipertahankan sampai dengan waktu panen.

“Kita melihat tahap awal sangat bagus sekali, dan kami dari perusahaan akan terus memantau perkembangannya dalam melihat kondisinya dilapangan dan tingkat keberhasilannya tergantung dari kemauan para pelaku usahanya dan hal lainnya pasti akan menjadi perhatian agar usaha yang dijalankan dapat berhasil sesuai harapan,” jelasnya kemudian.

Salah satu petambak, Mudrikah menyatakan, kenapa mereka memilih lahan eks tambang dikarenakan dari segi pembiayaan lebih murah dengan lahan yang sudah tersedia hanya bermodalkan sedikit kayu dan batang bambu serta untuk mengawasinya tidak jauh dari areal permukiman warga sehingga memudahkan.

“Kami sangat bersyukur dengan bantuan pelatihan oleh Indocement terkait dengan budidaya ikan nila dengan sistem keramba apung serta bantuan belasan ribu bibit ikannya. Apalagi ada penjelasan tentang kawasan bekas galian tambang ternyata di wilayah kami bisa di manfaatkan dan itu menjadi angin segar bagi warga petambak,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Serongga, Akhyar Maulana sangat apresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Indocement dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan pelatihan budidaya ikan nila dengan lahan bekas galian tambang.

“Jujur saja, Indocement telah banyak membantu dan saya kira kebijakan perusahaan dengan program CSR nya pasti sangat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, namun bilamana nantinya masih ada kekurangan tentu akan di sinergikan dengan program kegiatan perusahaan,” imbuhnya.

Management Indocement Tarjun, H Teguh Iman Basoeki menuturkan, perusahan masih berkomitment terus menjalankan program CSR walaupun tentunya tetap memenuhi protokol covid19 dan program ini adalah termasuk dalam CSR pillar pembangunan ekonomi dan pendidikan tahun 2020. perusahaan melaksanakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan ilmu dasar dalam budidaya perikanan khususnya dengan menggunakan keramba apung, sehingga masyarakat desa yang berminat dapat mengembangkan dan memanfaatkan lahan-lahan untuk budidaya ikan.

“Budidaya perikanan keramba apung menjadi alternatif tambahan dalam memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat dan menjadi salah satu sumber ikan bagi pasar dan kebutuhan lokal,” tuturnya.(Red)

Tidak ada komentar: