Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

4 Tips Beternak Ayam Kampung Yang Efektif


Untuk bisa berhasil dalam beternak ayam kampung, ada beberapa aspek yang harus dikuasai, yakni proses produksi dan pemasaran.

Dalam proses produksi, ada beberapa poin penting yang harus dipikirkan, yaitu pengadaan bibit/anak ayam, sistem perkandangan dan perawatan.

Kemudian untuk pemasaran, penting juga mempertimbangkan sistem pemasaran dan bentuk akhir produk yang akan dipasarkan.

Mari kita urai satu per satu.

Pengadaan Bibit/Anak Ayam


Untuk peternakan yang efektif, anak ayam bisa didapat dengan membeli DOC (Day Old Chicken) / anak ayam yang baru menetas.

Cara lain dengan menetaskan sendiri menggunakan mesin penetas.

Jika pilihannya adalah membeli DOC ayam kampung, pertimbangkan jumlah yang hendak anda beli dengan luasan kandang pembesaran yang anda punya.

Jangan lupa pula pertimbangkan aspek modal karena ini berkaitan dengan belanja pakan. Cara ini lebih efektif ketimbang menetaskan sendiri. Untuk menetaskan sendiri, berarti terlebih dulu anda harus mempunyai telur.

Ini bisa didapat dari induk ayam betina yang anda punya atau membeli dari peternak lain. Kelemahan cara ini adalah, anda akan direpotkan dengan urusan pengadaan telur dalam jumlah tertentu dan harus memiliki mesin penetas telur.

Di luar pilihan membeli DOC atau menetaskan telur sendiri, yang perlu anda pertimbangkan juga adalah pemilihan jenis bibit anaknya ayamnya. Karena anak ayam sekarang ada beragam jenis, mulai dari ayam Jawa Super (Joper) sampai ayam kampung biasa.

Ayam Joper diklaim punya kualitas pertumbuhan yang baik karena lebih cepat besar. Ayam kampung biasa, juga punya pasar yang bagus karena sudah dikenal luas oleh masyarakat.



2. Pemilihan Jenis Kandang Ayam

Hal selanjutnya yang perlu anda siapkan adalah kandang. Jenis atau model kandang yang umumnya dipakai para peternak ayam kampung ada 3 macam;

Sistem Ren

Model ini efektif untuk peternakan ayam kampung. Untuk model ini, kandang memiliki 2 bagian, yakni area untuk pengumbaran dan area berteduh.

Lazimnya, luas area pengumbaran 2/3 dari luas kandang. Sisanya adalah area untuk berteduh.

Kandang Postal

Sekedar informasi, selain kandang sistem ren yang lebih cocok untuk ayam kampung, ada jenis kandang lain, yaitu kandang postal. Lazimnya dipakai untuk ayam potong/pedaging.

Beberapa peternak ayam kampung juga menggunakan jenis ini karena peternaknya berorientasi pada ayam kampungnya sebagai ayam potong/pedaging.

Model ini ada 2 jenis, yakni postal litter dan postal panggung. Postal litter beralaskan tanah liat yang dilapisi sekam dan kapur.

Fungsi alas untuk menyerap kotoran agar lantai tidak mudah basah. Sedangkan kapur untuk mencegah berkembangbiaknya penyakit akibat kotoran.

Sedangkan postal panggung, kandang dibuat model panggung dengan ketinggian lantai dasar kandang dengan tanah sekitar 2 meter.

Tujuannya agar kotoran ayam jatuh ke tanah sehingga ayam tidak bersentuhan langsung dengan banyak kotoran.

Kandang Baterai

Kandang ini dibuat bertingkat 3 – 4 lantai di mana dalam satu sekat/kotak persegi terdiri satu ayam.

Sedangkan lantai dibuat miring ke depan. Kandang sistem ini dipakai untuk peternak ayam petelur.

Dengan lantai miring ke depan, telur akan menggelinding sehingga tidak terinjak ayam.

Lantai dari bambu yang disusun dengan jarak 1 – 2 cm agar kotoran jatuh. Bisa juga menggunakankawat kasa.

3. Perawatan/Pembesaran

Dalam perawatan ini, peternak harus menyiapkan pakan ternak berkualitas baik dan obat-obatan alami atau obat kimia.

Untuk menekan biaya produksi, anda sebagai peternak pemula mesti menyiapkan pakan ternak alami, seperti dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun lamtoro yang sudah lazim dipakai peternak karena kandungan nutrisi dan zat lain yang berguna bagi kesehatan ayam.

Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari dengan komposisi pakan dari pabrik (voor) dan pakan alternative seperti dedak dan sayuran sebagai campuran.

Pakan campuran ini biasa diberikan ketika ayam sudah berusia 2 – 3 bulan ke atas.

Sebaiknya, untuk usia 1 – 21 hari diberikan murni pakan dari pabrikan untuk memacu pertumbuhan yang sehat dari anak ayam.

Berkait dengan penyediaan obat-obatan sebagai alternatif jika ayam sakit, cara terbaik untuk menekan angka kematian dengan selalu menjaga kebersihan kandang.

4. Pemasaran

Bagian akhir yang menunjang kesuksesan anda dalam beternak ayam kampung adalah pemasaran.

Untuk peternakan tadisional, peternak biasanya menjual langsung ayamnya ke pasar atau ke pedagang ayam keliling.

Cara itu kurang menguntungkan, terutama jika menjualnya ke pedagang keliling atau penadah karena penadah juga mesti mendapat untung jualan.

Akan lebih efektif jika anda menjualnya ke pelanggan langsung, misalnya dengan pengusaha rumah makan dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam dalam kegiatan usahanya.

Untuk bisa seperti ini, perlahan anda bisa mencari dan menjalin dengan calon pelanggan satu per satu. Berikan harga yang bersahabat dan servis yang memuaskan.

Sumber:  NuansaTani.com 

Tidak ada komentar: