Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia diharapkan bisa bangkitkan ekonomi dan buka lapangan kerja


Suarabamega25.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan tercatat ada sekitar 754 ribu wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia selama Januari 2023.

Dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, awal Maret 2023,  Menparekraf Sandiaga mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Jika dibandingkan dengan Januari 2022 (angka kunjungan wisman) mengalami peningkatan hingga 503,34 persen," kata Sandiaga.


Adapun kunjungan wisman ini, kata Sandiaga didominasi oleh lima negara yaitu Malaysia, Australia, Singapura, Timor Leste, dan India. "Kami akan terus mendorong dengan beberapa kegiatan agar peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ini terus naik dengan beberapa kegiatan," katanya.

Sandiaga menjelaskan untuk saat ini Indonesia sedang memasuki masa low season, sehingga diperkirakan akan terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman. Untuk menghadapi penurunan tersebut, ia menyebutkan Kemenparekraf telah melakukan sejumlah kerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan untuk menawarkan promo-promo yang menarik.

"Kami juga melakukan program aktivasi melalui famtrip. Lalu ada juga program aktivasi melalui keikutsertaan pameran internasional terbesar seperti SATTE 2023 di India dan ITB Berlin di Jerman yang rencananya akan saya hadiri dan roadshow investasi di Hong Kong sehingga diharapkan akan ada lebih banyak mendatangkan wisatawan mancanegara di masa low season ini," katanya.

Aturan wisata

Menparekraf Sandiaga menanggapi adanya perilaku menyimpang para wisatawan mancanegara di Bali dan di Kawah Ijen, Jawa Timur. Menurutnya, perilaku wisatawan yang mengganti plat nomor sepeda motornya dengan identitas diri dan tidak mematuhi aturan lalu lintas di Bali serta membakar flare di Kawah Ijen tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak tegas.

Terlebih, menyalakan flare sembarangan di destinasi wisata merupakan bentuk pelanggaran dari UU nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam, Hayati, dan Ekosistem.

"Kami sangat terbuka menerima wisatawan mancanegara dan menggelar karpet merah untuk mereka. Tapi mereka harus mematuhi segala peraturan perundang-undangan dan norma yang ada. Kami akan tindak tegas jika mereka melanggar hukum, kami akan memastikan agar wisatawan bisa berkegiatan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," kata Sandiaga.

Sandiaga menuturkan pihaknya akan mengamplifikasi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para wisman. Untuk itu, Kemenparekraf sedang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali di bawah koordinasi Kantor Staf Presiden (KSP) untuk meningkatkan sosialisasi kepada wisman agar memahami apa saja kegiatan yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan selama berada di Indonesia.

"Untuk mengatasi permasalahan ini kita harus meningkatkan pelaksanaan mekanisme kontrol melalui penegakan hukum. Jadi pengawasan dan juga enforcement dari kepolisian, kami juga berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan lintas kementerian/lembaga serta meningkatkan pengawasan dan penertiban pada peran pelaku usaha kepada wisatawan mancanegara dan menerapkan sanksi sosial," katanya.

Salah satu langkah nyata yang ditempuh Kemenparekraf, kata Sandiaga, adalah penyiapan surat keputusan (SK) satgas penanganan situasi pengamanan dan penertiban masyarakat di Bali dalam konteks kegiatan wisatawan. "Ini tentunya juga akan berdampak kepada pariwisata yang berkualitas karena wisatawan berkualitas juga akan terganggu dengan tingkah laku wisatawan yang melanggar hukum," kata Sandiaga.

Sandiaga mengingatkan kepada para pemandu wisata agar bisa bersikap tegas jika ada wisman yang melanggar aturan, norma, dan hukum yang berlaku. "Ke depan tetap kami akan terus lakukan sosialisasi melalui media sosial maupun secara langsung, kami juga akan awasi lebih ketat pengecekan barang bawaan pendaki," ujar Sandiaga. ( Aji S)

Tidak ada komentar: