Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Politik dan Proyek Tersorot Kemera


Suarabamega25.com, Terungkap dalam Diskusi Ambin Demokrasi (22/6), bahwa politisi yang duduk dalam pemerintahan, agar dapat melanggengkan posisinya, lebih suka memilih proyek-proyek yang mudah tersorot kamera. 

Sedangkan proyek yang tersembunyi dan tidak kelihatan seperti peningkatan kualitas pendidik, peningkatan kesadaran gender, kesadaran hukum, dan segala hal yang berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusia, kurang diperhatikan. 

Terutama proyek mercusuar, yang nampak jelas di depan mata, ada foto dan hasil kamera yang dapat dipublikasikan secara luas, maka itulah yang paling disukai. 

Kerenanya jangan heran, IPM tetap rendah, indek toleransi juga rendah, bahkan indek demokrasi bergerak di tempat, tidak mengalami peningkatan. 

Kenapa lebih suka proyek yang terlihat kamera saja? Tentu tidak terlepas dari selera politisi itu sendiri dan juga selera masyarakatnya. Kalau benar adigium bahwa “pemimpin itu potret masyarakatnya”, maka kedua pihak tersebut saling terkait. Boleh jadi keduanya memang suka yang terlihat kamera.  

Bila ditelisik lebih jauh, sejak Musrenbang di Kelurahan, proyek seperti apa yang lebih banyak dipilih, infrastruktur atau peningkatan SDM? Akan terlihat selera itu berawal dari mana. Terlebih saat Musrenbang, tidak banyak tokoh strategis yang dilibatkan, sehingga tidak banyak perdebatan dan pertarungan gagasan - lebih banyak serimonial. 

Dan ketika usulan tersebut terus naik ke jejang lebih tinggi, hingga ke level pengambilan keputusan, saat “selera dan cara pandang” kurang lebih sama – ditambah janji politik yang juga berorientasi pencitraan. Jadilah yang prioritas itu proyek-proyek mercusuar yang nampak jelas oleh kamera. Itu pun yang dipilih bukanlah yang menjawab kebutuhan, hanya besar dianggaran - minim manfaat. 

Padahal, bila SDM ditingkatkan, dengan sendirinya infrastruktur akan mengikuti. Sayangnya, proyek peningkatan kecerdasan itu tidak terlihat kamera, sehingga kurang menarik. 

Tidak ada komentar: