Momentum Tahun Baru 1445 Hijriyah, Hijrah Adalah Tekad Perubahan Kemajuan

Suarabamega25.com, Banjarmasin  -  Jaman sekarang kita tidak bisa lagi menafsirkan hijrah itu migrasi, berpindah wilayah dakwah karena putus asa. 

Demikianlah diungkapkan Muhammad Yamin IE, selaku Sekretaris Dewan

h vsDakwah Provinsi Kalsel yang juga aktif di Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Kalsel.

"Ketahuilah, pertama ujian dakwah saat ini jauh lebih sederhana. Kedua, bahwa teritorial dakwah hampir tidak ada lagi batas karena dunia dengan  teknologi transportasi dan telekomunikasinya, membuat semakin sempit, tersambung menembus jarak waktu," tegas Muhammad Yamin, dalam chat WAnya, Selasa dinihari (11/7/2023).

"Saya pahamkan, dakwah itu dalam dua dimensi, bil lisan dan bil hal, maka kita Islam mengajarkan bahwa segala aktivitas kita secara sadar adalah ibadah dan juga dengan sadar bahwa dipertontonkan kepada Allah dan makhluk-makhluk langit untuk dicatat sebagian amal sholeh, kami tegaskan bukan untuk dipertontonkan kepada manusia agar terjaga daripada riya, tetap ikhlas," Muhammad Yamin memberikan penegasan lagi.

Kata Muhammad Yamin, Hijrah digarisbawahi untuk perubahan arah positif,  berkemajuan. Tidak latah asal berubah, tapi kesadaran beralasan ilmu dari kebodohan menjadi berilmu, dari miskin menuju kecukupan, dari ketertinggalan menuju kemodernan yang bukan western. 

Sesuai dengan pesan Rasulullah bahwa hari ini kudu lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini dalam kesimpulan narasi, BERKEMAJUAN alias dinamis dalam tafsir.