Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Politik Dinasti; Pohon Akarnya Ka Bawah Kada Ke Atas Oleh: Noorhalis Majid


Suarabamega25.com - Pemilih dari generasi muda mencapai 58,38%, diikuti bertumbuhnya kehadiran politisi dari kalangan muda. Pemilih muda menjadi target para politisi muda. Hanya saja, sebagian dari politisi muda itu, justru bagian dari regenerasi dinasti politik – “tunas baru” dinasti politik yang sebenarnya sudah sangat mapan.

Disiapkan secara instan mengganti keberlanjutan dinasti politik itu sendiri. Mentah secara pengalaman dan pengetahuan. Mentah pula dalam soal visi-misi, program, bahkan sekedar perspektif yang menggambarkan kemudaannya, tidak nampak terlihat. 

Mungkin casing terlihat muda, tapi mental dan pemikiran tidak terbarukan, bahkan boleh jadi uzur, sebab bagian dari kelanjutan dinasti yang semestinya harus dibongkar dan diperbaharui. Sebab, pada dasarnya bagian tak terpisahkan dari politik oligarkhi. 

Lantas bagaimana tantangan politisi muda yang sesungguhnya? yang berusaha hadir dengan kemampuan terbatas. Pasti menghadapi tantangan besar, karena selain masih harus berhadapan dengan politisi senior sarat pengalaman yang enggan lengser, walau sudah berulang kali duduk di tampuk kekuasaan. 

Bersamaan itu juga harus berebut simpatik serta konstituen dengan para politisi muda karbitan, yang ditunjang fasilitas dan sarana dinasti mapan. Suatu tantangan tidak mudah. 

Bagaimana pun, demokrasi liberal dengan sistem politik tarung bebas, tidak dapat membatasi siapa saja untuk terus melanggengkan kekuasaannya. sehingga anak, ponakan, kerabat, dan bahkan “sakataraan” dipaksa maksud politik. 

Harapan politisi muda, bangkitnya kesadaran pemilih kaum muda, terlibat aktif memperjuangkan perubahan – melek situasi politik. Sebab “politik” memberi pengaruh besar berbagai persoalan generasi muda di masa kini dan mendatang.  

Bila pemilih muda bersikap pragmatis, jangan berharap ada perubahan. Jangan bermimpi kebijakan yang memperhatikan generasi muda. 

Tantangan generasi muda, mesti dijawab sendiri, dan salah satu caranya, hadir dalam ruang-ruang politik, sebab di sana arena perubahan itu diperdebatkan.  Jadilah politisi muda sesungguhnya, yakin pohon akarnya ka bawah, kada ka atas. 

Tidak ada komentar: