Cak Kangkung, Cek Kosong dan Cak We
Suarabameg25.com - Dalam catatan jelang Akhir Agustus tahun ini, waktu terasa berputar cepat. Pergiliran pagi, siang , petang dan malam bukan hanya menyisakan ruang (space) waktu tidak sekedar merehat-rehatkan diri di tengah waktu tenggat (sembari menunggu deadline).
Pun terkadang, waktu tenggat sebagai 55 waktu terakhir menyetor tulisan (Inggris time) terasa memenuhi memanfaatkan 555waktu sisa se sebaik mungkin, agar tulisan padat tapi tetap berisi (berguzi) meminjam tulisan wartawan senior, eks Tempo, penuh daging(berdaging).
Tentu agar tulisan bergizi, latihan dari teman nadi sekalipun Cuma Cah Kangkung, sayur oseng dari Kangkung dan tempe goreng panas beserta Teh panas (Teh Keroncong) menjadi menu favorit di tambah sambal ulek yang disiram minyak panas rasa ikan 1 sendok terasa sangat istimewa sebagai menu penutup jelang sore.
Ketika orang sibuk menunggu yang ditunggu, ternyata, justru datang ketika semua para penunggu juga sudah pulang Terasa selisiban (tidak berpapasan ).
Sehingga ketika catatan demi catatan peristiwa menjadi mengalir begitu saja, penuh suasana tapi tetap asyik dinikmati.
Tentu di jamn perubahan jadwal orang menjadi sibuk merubah, menata ulang jadwal (rescheduling) agar agenda rutin tidak berantakan semua. Hidup yang teratur tentu sudah menjadi idaman orang.Kang manusia di manapun bisanya berencana, tetapi rencananya prerogatif Allloh Yang Maha Merubah dan Pentakdir semua rencana Nya.
Sehingga, adagium manusia berencana, Tuhan yang menentukan terasa pas dan menenemukan momuntum agar atas segala usaha (ikhtiar) berbakat doa terpanjat (du’a) menjadi tawakal yang benar sehingga labil semua hajat secara lebih cepat dan tepat, tidak kesasar dan tersesat.
Di pertengahan. Agustus di tengah ambang bertahan antara menyambung hidup agar senantiasa lebih baik dari hari kemarin.
Banyak yang sudah kita lakukan dari kebaikan dan kemanfaatan. Berharap Allah swt berkenan membalasnya. Sedang dari kesalahan dan kekurangan, kita berharap Allah swt berkenan memaafkan dan selanjutnya menyempurnakan untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang yang lebih baik. Amiin
Dalam catatan Al-Qur’an, pergantian waktu, baik hari, pekan, bulan, maupun tahun merupakan sunnatullah. Artinya, ketentuan dan ketetapan Allah swt dalam pergiliran waktu kehidupan, sebagai salah satu tanda kebesaran dan keagunganNya.
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Artinya: “Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal “. (QS. Ali Imran: 190).
Dalam konsepsi Al-Qur'an dan hadits, pergantian waktu memiliki makna dan filosofi agung, tidak sekedar berpindah atau berganti tahun. Dalam pergantian waktu ada pergiliran keadaan kehidupan. Sering dikatakan ‘Roda kehidupan itu berputar‘.
Sebagaimana Firman Alloh SWT, “Demikianlah masa itu Kami pergilirkan diantara manusia “. (QS. Ali Imran: 140).
Dalam bahasa Syekh Sa'di, pergiliran antara kesuksesan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan, atau kekuatan dan kelemahan, serta semua keadaan yang bersifat timbal balik merupakan sarana ibtila‘, untuk lebih dikenal pasti antara seorang mukmin dan fajir.
Hal ini sesuai dengan isyarat ayat yang artinya, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan, agar kalian mengingat (kebesaran Allah)“. (QS. Adz-Dzariyat: 49). Seorang mukmin akan mampu bersyukur dan bersabar terhadap keadaan yang ditetapkan oleh Allah swt untuk dirinya. Itulah sikap sejati yang mengagumkan, dipuji oleh nabi saw dalam salah satu sabdanya,
عَجَبًا لِأَمْرِ المُؤْمِنِ . إِنَّ أَمَرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ . وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ . إِن أَصَابَتْهُ سراءُ شَكَرَ . فَكَانَ خَيْرًا لَهُ . وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضراءُ صَبَرَ . فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan (sikap) seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim).
Sungguh merugi, rugi tak terlupakan namun agar supaya tidak menyesal kemudian , patrilah dalam diri , seharian badan , dan segera berkemas dari bulan-bulan yang penuh eforia dan derap rasa merdeka dengan memerdekakan diri dari berlangsung dosa dan maksiat, itulah jalan taubat, berjanji tak mengulangi lagi dan istiqomah dalam sabar,zuhud, qomaah,, berjuang (jihad) agar cek kosong 2024 bukan itu menjadi ada, namun tetap menjadi harapan yang indah.
Masa lalu, adalah hari hari kemarin dulu. Saat ini (now) adalah kejadian kekinian terbaru sebagai narasi yang indah, puncak keempat pesan terakhir yang perlu disampaikan setelah keindonesiaan, persatuan dan kesatuan (Berbhineka Tunggal Ika dan ber NKRI) serta Keislaman, baru info terbaru.
Sedangkan mendatang (masa depan) serasa bangunan mimpi , yang perlu dilintasi dengan ruang dan waktu dan rencana yang lebih membumi (realistis) agar tidak ngoyoworo (mengada ada).
Bukannya mengajak semua orang untuk cawe-cawe dengan segala tetek bengek urusan ini dan itu, sudah saat nya fokus untuk mengerjakan yang penting-penting dan percepatan demi percepatan itu tidak menjadi pepesan kosong (cek kosong) apalagi Cuma usaha cak we, pisang goreng pinggiran atau martabak saja. Apa saja bisa dijual dipinggiran kawasan yang hampir mangkrak, agar investor datang.
Karena terkadang terlalu banyak rencana , tapi sedikit usaha hasilnya kurang maksimal, efektif dan efisien
Singkat kata agar tidak berboros kata, mari jadikan hari-hari ini dan ke depan jauh lebih baik dari kemarin. Dulu..agar hidup kita tidak rugi dan celaka.
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Artinya: "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR Al Hakim).
Semoga kita senatiasa digolongkan menjadi manusia yang bahagia dan beruntung Keberkahan juga tercurah menyertai bersama .
(Aji )
Tidak ada komentar: