Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Haul ke 27 Habib Segaf bin Abubakar Assegaf


Suarabamega25.com, Probolinggo - Puncak Haul ke 27 Habib Segaf bin Abubakar bin Muhammad Assegaf digelar pada hari Selasa pagi (20/2) bertepatan 10 Syakban 1445 H di Ponpes az Zahir , Krejengan Kab Probolinggo Jawa Timur yang dihadiri oleh ribuan jamaah serta ratusan habaib dan ulama se Jawa Timur dan Madura.  Habib Segaf adalah pegambus ternama Tanah Air, Habib Segaf Assegaf atau juga terkenal sebagai Habib Segaf adalah putra dari Al-Quthub Al-Imam Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, Gresik.

Menurut banyak sumber yang telah dikonfirmasi keabsahannya oleh banyak Habaib Indonesia, kisah Habib Segaf mencintai gambus bermula dari kisah ayahnya, Habib Abu Bakar Assegaf saat berada di Hadhramaut.

Saat itu beliau menegur seseorang yang terus memainkan gambus tanpa memperhatikan waktu. Pegambus tersebut (yang kemungkinan Madzdub) lantas berkata, "Engkau akan memiliki seorang anak yang seperti diriku."

Dan benar ia memiliki putra, yakni Habib Segaf yang amat menggemari gambus, seperti sang putra  Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, yang juga putra menantu Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mewarisi gambus ayahnya Habib Segaf.

Makna tersirat dari kisah di atas adalah, bahwa tidak semua gambus melenakan seperti yang difahami orang kebanyakan, khususnya kaum Wahabi yang menyatakan bulat-bulat bahwa musik adalah haram.

Gambus dalam beberapa kasus, seperti Habib Segaf ini, merupakan satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Melalui gambus disampaikan pesan-pesan moral, nasehat agama dan sebagainya.

Di dunia kesufian, gambus juga banyak digunakan para wali untuk menutup pandangan kasyaf mereka terhadap dunia. Mereka yang diberi keistimewaan melihat hakikat bentuk manusia, umumnya merasa "tidak nyaman" dengan anugerah tersebut, sehingga menggunakan gambus untuk menutupi kasyafnya.

Di Indonesia, selain Habib Segaf, yang menggunakan gambus untuk metode ini adalah Habib Abdul Qadir bin Abdullah Bilfaqih.

Melalui Habib Segaf, Habib Abu Bakar Assegaf kemudian mengerti arti lain gambus yang ternyata memiliki hakikat khusus. Sebab ketika beliau melarang anaknya untuk bermain gambus lagi, gitar gambus putranya tersebut tiba-tiba menangis dan berbicara layaknya manusia.

Ia mengutarakan kesedihannya karena tidak dimainakan lagi oleh putranya. Semenjak itu, Habib Abu Bakar Assegaf tidak pernah melarang lagi putranya bermain gambus.

Habibana Segaf bin Abu Bakar Assegaf mempunyai murid yang mewarisi gambusnya diantaranya Sayyid Abu Abdillah (Walad Al Qutb Prof. Dr. Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih) dan juga Abdullah Ta'lab. 

Masyallah bermacam-macam cara Wali Allah untuk mensyiarkan Islam.

Acara Haul yang dihadiri Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf (Ketua Rabithah AlawiyĆ h Pusat, Jakarta) ini dibuka dengan pembacaan Maulid Simthud Durar dan bersambung dengan prosesi aqad nikah (prosesi abad pengantin) dan dilanjutkan dengan Yasin , Tahlil dan Doa oleh Ustadz Hadi Alaydrus.

Acara haul diisi dengan ceramah oleh KH Zainal Aripin (Madura) dan Habib Abubakar bin Hasan Assegaf, Wakil Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama Jawa Timur (Pasuruan). Kedua pembicara menyebut kebaikan almarhum Shohibul haul semasa hidup.

Habib Abubakar bin Hasan Assegaf menegaskan pentingnya memperhatikan hati dengan kaum sholihiƱ.”Digelarnya haĆ¹l Ć¹ntuk mengingat kembali jejak dan sejarah hidup almarhum serta kita mengharap keberkahan agar menjadi golongan solihin, “ jelas Habib Abubakar bin Hasan Assegaf ulama muda dari Pasuruan yang dahulu pernah menjadi pimred Majalah Cahaya Nabawiy Pasuruan.

Selepas sholat dzuhur acara disambung dengan ramah tamah dan dijamu dengan nasi talam , senampan berempat atau berlima.

Penutupan haul sendiri digelar Selasa malam yang dipuncaki acara sholawatan  di Pondok Pesantren az Zahir Krejengan (Probolinggo) bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf beserta rombongan Zahir Mania dari Kota Pekalongan. (Aji)

Tidak ada komentar: