Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Pemilu Yang Kusut, " Tahalang Tabujur Oleh: Noorhalis Majid


Suarabamega25.com - Alih-alih ingin memudahkan sistem Pemilu, nyatanya di lapangan lebih kusut. Penyelenggara Pemilu di tingkat KPPS, harus bekerja full lebih dari 24 jam, karena rumit dan banyaknya rangkap salinan yang diselesaikan.  

Sistem elektronik yang katanya bagian dari digitalisasi dan sudah disiapkan dalam melaporkan hasil perhitungan suara di TPS, nyatanya tidak berfungsi. Akhirnya kembali manual dan mencatat lembar demi lembar yang jumlahnya sangat banyak.

Antisipasi sistem aplikasi yang tidak jalan, untuk secepatnya berpindah ke manual, kurang disiapkan dengan matang. Seolang aplikasi digital tidak mungkin bermasalah. Seolah server dan sistemnya mantap bebas gangguan. Nyatanya lemot, tidak berfungsi. 

Dengan pelatihan dan simulasi yang sangat minim, tidak semua petugas menguasai apa yang dikerjakannya. Bahkan sekedar membagi tugas di antara anggota KPPS pun, banyak yang tumpang tindih. Kekusutan pembagian kerja, menyebabkan hal yang sudah dikerjakan, harus diulang dan dipastikan agar tidak salah.

Kapasitas yang tidak merata, membuat pekerjaan perhitungan dan penjumlahan selalu keliru, memperlihatkan bahwa simulasi perhitungan minim sekali. Padahal setiap pekerjaan teknis diperlukan simulasi agar terampil dan mahir dalam mengerjakannya. Tidak cukup hanya dipaparkan, apalagi oleh petugas yang tidak berpengalaman. 

Di tengah kekusutan pekerjaan perhitungan suara, tidak bisa dihindari semua “tahalang tabujur”, apalagi ketika banyak pihak ingin cepat selesai dan tuntas, serta cepat dapat laporan. 

Dengan kembalinya pelaporan menggunakan sistem manual yang kurang dipersiapkan, besar kemungkinan ketidakpuasan dan kecurigaan pada proses dan hasil, berpotensi melahirkan gelombang protes dalam berbagai tingkatan.

Kecurangan dan dugaan kecurangan dalam proses peralihan perhitungan, akan dibenturkan dengan kapasitas penyelenggara di tingkat bawah. Akhirnya perdebatan hasil pemilu, berada pada ruang sempit yang sangat teknis dan kusut, sebab sedari awal jalannya sudah “tahalang tabujur”. (nm)

Tidak ada komentar: