Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Politik, "Kacak Darau "Oleh: Noorhalis Majid


Suarabamega25.com - Ternyata di wilayah itu semua caleg sudah masuk. semua berlomba memberi uang. Dan warga mengambil semuanya. Entah siapa yang mereka pilih, pendek kata semua uang diambil, semua caleg dijanjikan. Untung banyak mereka”, cerita seorang caleg dengan nada kecewa.

Di lain sisi, ada kabar burung, diperbincangkan di warung-warung kopi, bahwa ada bos besar menjadi sponsor beberapa caleg dari sejumlah partai. Semua caleg yang berbeda partai diberi modal kampanye dan bahkan modal money politik. Pokoknya harus menang, berapapun yang mesti dibayar silahkan bayar, uang tersedia tanpa seri. Silahkah bertarung dan pandai-pandai berbagi target wilayah. Yang penting semua kursi direbut. dan semua peluang bisa dimenangkan.

Terhadap fenomena di atas, kebudayaan Banjar punya ungkapan unik yang disebut “kacak darau”. Diambil dari permainan domino, dengan taruhan ala kadarnya berupa kelereng, gelang karet, atau gambar. Siapa mendapat nilai tertinggi atau sanga, dialah yang menang dan mengambil seluruh taruhan. 

Sebelum kartu dibuka, biasanya terjadi negosiasi, adakah yang berani menambah nilai taruhan. Bila ada yang berani, maka taruhan ditambah. Yang tidak berani, menyerah kalah dan dianggap mundur. Sementara yang berani, terus maju menambah jumlah taruhannya, sampai disepakati. Pemenangnya mendapatkan seluruh jumlah taruhan, baik jumlah awal ataupun yang sudah ditambah. 

Selain taruhan yang ada di tengah, di pinggir juga ada taruhan, disebut ogoran. Bertaruh pada lawan di samping kiri atau kanan, caranya dengan menambah taruhan dan hanya dipertarungkan berdua saja.  Bila menang semuanya, di tengah dan di pinggir, mendampat seluruh jumlah taruhan, maka disebut kacak darau. Artinya mengambil seluruhnya, karena tidak ada yang mampu mengalahkan nilai kartu dimiliki. 

Jangan-jangan terhadap politik yang sedang berlangsung, juga ada yang punya target menang semuanya, “kacak darau”?. (nm)

Tidak ada komentar: