Kapolri Sebut Densus Tipikor Unggul Karena Networknya Satu Komando
Suara Bamega Online - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membeberkan kelebihan Densus Anti-Korupsi yang pembentukannya sedang direncanakan Polri.
“Kelebihan Densus ini karena networknya yang satu komando,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian, Minggu (15/10/2017) dikutip Tribratanews.
Kapolri menjelaskan, dengan kekuatan yang dimiliki Polri yakni jumlah personel yang menyebar hingga ke pelosok-pelosok daerah, yang disebutnya sebagai “mesin besar”, akan mampu melaksanakan upaya perang terhadap tindak pidana korupsi secara lebih efektif.
“Kita harapkan mesin ini bisa bergerak,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pada hubungan kerja sama dengan kejaksaan agar kasus yang ditangani dapat diselesaikan dengan lebih baik. “Nanti ada tim Kejaksaan yang khusus ditugaskan koordinasi dengan Densus Tipikor ini sehinga berkas perkaranya tidak bolak-balik,” katanya.
Selain itu, jika Densus Anti-Korupsi ini dapat terwujud, Kapolri menekankan aspek pencegahan akan diutamakan.
Menurutnya, konsep yang paling utama yang harus segera dilaksankan dalam rangka pencegahan korupsi adalah bagaimana pemerintah membuat sistem digital dalam penyelenggaraan sistem birokrasi.
“Selagi dilaksanakan secara manual, kemungkinan penyimpanhan akan sangat basar sekali,” tegasnya.
Namun, menurut Jenderal Pol Tito Karnavian, Densus Tipikor sampai saat ini belum terbentuk karena belum ada persetujuan dari Pemrintah. Walau demikian, pihaknya akan terus mempersiapkan mulai dari konsep hingga perencanaan anggarannya.
“Kelebihan Densus ini karena networknya yang satu komando,” kata Jenderal Pol Tito Karnavian, Minggu (15/10/2017) dikutip Tribratanews.
Kapolri menjelaskan, dengan kekuatan yang dimiliki Polri yakni jumlah personel yang menyebar hingga ke pelosok-pelosok daerah, yang disebutnya sebagai “mesin besar”, akan mampu melaksanakan upaya perang terhadap tindak pidana korupsi secara lebih efektif.
“Kita harapkan mesin ini bisa bergerak,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pada hubungan kerja sama dengan kejaksaan agar kasus yang ditangani dapat diselesaikan dengan lebih baik. “Nanti ada tim Kejaksaan yang khusus ditugaskan koordinasi dengan Densus Tipikor ini sehinga berkas perkaranya tidak bolak-balik,” katanya.
Selain itu, jika Densus Anti-Korupsi ini dapat terwujud, Kapolri menekankan aspek pencegahan akan diutamakan.
Menurutnya, konsep yang paling utama yang harus segera dilaksankan dalam rangka pencegahan korupsi adalah bagaimana pemerintah membuat sistem digital dalam penyelenggaraan sistem birokrasi.
“Selagi dilaksanakan secara manual, kemungkinan penyimpanhan akan sangat basar sekali,” tegasnya.
Namun, menurut Jenderal Pol Tito Karnavian, Densus Tipikor sampai saat ini belum terbentuk karena belum ada persetujuan dari Pemrintah. Walau demikian, pihaknya akan terus mempersiapkan mulai dari konsep hingga perencanaan anggarannya.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: