Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Kelebihan dan Kekurangan Corolla Twincam 1.3, 1.6 dan GTi

Suarabamega25.com - Ulasan Spesifikasi dan Harga Toyota Corolla Twincam AE92 - Toyota Corolla dengan kode sasis AE92 atau sering disebut Corolla Twincam di Indonesia merupakan generasi ke-6 dari sedan kompak besutan Toyota. Mobil ini dihadirkan untuk meggantikan posisi Corolla GL AE82 yang telah dijual dari tahun 1984 hingga 1987. Corolla Twincam sendiri dijual hingga tahun 1991 dan digantikan oleh Great Corolla pada tahun 1992.
Pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1988 dengan beberapa tipe dan model. Untuk tipe sedan, dikenalkan dengan 3 tipe, antara lain tipe SE bermesin 1,3 liter karburator, lalu tipe SE Limited yang menggunakan mesin 1600cc karburator, dan yang terakhir adalah tipe GTi yang menggendong mesin 1,6 liter injeksi legendaris toyota, yaitu 4AGE. Sedangkan model lainnya berupa model liftback. Di pasaran, mobil ini melawan para kompetitornya yang kebanyakan diisi oleh pemain Jepang lainnya seperti Honda Grand Civic, Mazda Interplay, Daihatsu Charade Classy  maupun Suzuki Esteem.
Eksterior Corolla Twincam 1.3, 1.6 dan GTi
Dilihat dari eksterior, Corolla Twincam dirancang sedemikian rupa hingga terlihat menarik karena jejak pendahulunya dengan aksen mengkotak di setiap sudut telah dihilangkan. Lalu lampu depan dan belakang juga dirancang ulang dengan menggunakan model lebih tipis. Untuk mengikuti tren pada saat itu, Toyota juga turut mengikutsertakan garnish belakang sebagai pelengkap yang dilanjutkan ke generasi Great Corolla. Imbasnya, posisi plat nomor dipindahkan ke bagian tengah bumper belakang.

Interior Corolla Twincam 1.3, 1.6 dan GTi
Beranjak ke dalam kabin, Anda akan disambut oleh aroma kental mobil sedan sport 90-an, hal ini terlihat dari susunan konsol panel yang terlihat padat dan penuh. Semua tombol dapat diakses dengan penuh oleh pengemudi karena layoutnya lebih mengarah ke posisi pengemudi. Mobil ini mampu mengakomodasi hingga 5 orang orang penumpang dewasa. Namun baiknya hanya diisi oleh 4 orang saja. Hal ini dikarenakan legroomnya lebih sempit jika dibandingkan dengan para kompetitor.
Corolla Twincam menggunakan beludru sebagai bahan pelapis jok untuk semua model. Motif beludrunya pun cenderung membosankan kecuali tipe GTi karena menggunakan motif kotak catur dua warna.

Performa Mesin Corolla Twincam 1.3, 1.6 dan GTi
Seperti yang telah disebutkan pada paragraf kedua, sedan kompak ini dihadirkan menggunakan tiga jenis mesin. Mesin berkapasitas terkecil berupa mesin karburator 1,3 liter 12 katup SOHC berkodekan 2E, 100% persis sama yang digunakan oleh Toyota Starlet. Tenaga yang mampu diproduksi hanya sebatas 70 HP pada putaran mesin 6.000 RPM dengan torsi puncak sebesar 96 Nm pada 3.600 RPM.

Lalu, terdapat tipe lain dengan mesin karburator 1,6 liter 16 katup SOHC dengan kode 4AF. Tenaga yang dihasilkan bertambah 20 HP dari tipe 1,3 menjadi 90 HP pada putaran yang sama dan torsi menjadi lebih besar, sekitar 135 Nm pada 3.600 RPM. Corolla dengan mesin ini adalah tipe yang paling banyak berkeliaran di Indonesia.

Setelah mempelajari pasar hingga 2 tahun, akhirnya Toyota membuat keputusan mengejutkan yaitu menghadirkan Corolla Twincam versi kencang bermesin 4A-GE yang telah teruji kemampuannya pada Toyota AE86. Mesin injeksi yang akrab disapa "redtop" ini mampu memproduksi tenaga maksimum  hingga 140 HP pada putaran 7.200 RPM dan torsi puncak sebesar 149 Nm pada 4.800 RPM. Banyak orang menyebutkan versi ini hadir di Indonesia sangat terbatas, sekitar 1000 unit. Tak ayal, banyak kolektor memburu mobil ini untuk dijadikan barang koleksi di garasinya.
Impresi dan Handling Corolla Twincam 1.3, 1.6 dan GTi
Berbicara mengenai impresi, Toyota Corolla Twincam termasuk baik di kelasnya. Permukaan jalan kurang rata dapat dilibas dengan mudah namun kenyamanan penumpang tetap terjaga. Sedangkan handling dari masing-masing tipe sangat jauh berbeda. Akselerasi tipe SE 1,3 tergolong buruk karena tarikan mesinnya sangat berat. Alasan logisnya adalah ras.

Tidak ada komentar: