Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Wow…..Fredy 20 Tahun Hidup Bersama 3 Buaya Raksasa

Suarabamega25.com – Seorang pemilik rumah makan di Kota Cilegon, Provinsi Banten, memelihara tiga ekor buaya jenis muara yang selama ini dikenal sebagai reptil terbuas di dunia.

Pemilik buaya, Fredy Indardi mengaku sudah hidup berdampingan dengan ketiga buaya itu sejak lebih dari 20 tahun, ketiga buaya dipelihara di sebuah bak di rumah makannya.

“Saya belinya sekitar tahun 1995 atau 1996-an lah, dari tempat penangkaran di Cikande, Kabupaten Serang,” kata Fredy Indardi, Senin, 28 Mei 2018.

Fredy menuturkan, dia tak pernah merasa ngeri pada reptil raksasa itu. Selama ini ketiga buaya dipelihara dengan perlakuan baik, setiap hari diberi makan sisa dari makanan di rumah makannya.

Buaya masing-masing memiliki berat badan 600 kilogram dan 800 kilogram. Bahkan, yang dipelihara sejak tahun 1990, sudah berbobot hampir satu ton.

Sejak dipelihara hingga saat ini, Fredy tidak mengetahui jenis kelamin ketiga ekor buaya itu. Dia hanya tahu itu jenis buaya muara.

“Kalau untuk jenis kelaminnya saya kurang paham, untuk makan ya seadanya saja dari bekas limbah rumah makan ini,” kata Fredy.

Buaya muara sering juga disebut dengan buaya bekatak. Buaya ini bernama latin Crocodylus Porosus.

Dan jenis buaya ini merupakan yang memiliki ukuran tubuh terbesar di dunia. Populasi buaya jenis ini di sungai-sungai dan dekat laut.

Bahkan, dalam catatan sejarah, buaya muara pernah ditemukan dengan ukuran 12 meter di wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, atau lebih besar dari buaya Sungai Nil.

Buaya muara dikenal paling buas dan sangat berbahaya bagi manusia. Sebab, dia mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Lompatannya semakin tinggi secara vertikal jika kedalaman air melebihi panjang tubuhnya.

Dengan alasan keamanan, Fredy akhirnya memutuskan untuk menyerahkan ketiga buaya itu ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.

Badan buaya yang sangat besar menyulitkan upaya petugas untuk mengangkutnya, pihak BKSDA membutuhkan dua jam lamanya untuk melakukan evakuasi..

Kini, buaya itu dititipkan ke PT Murui yang berlokasi di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk mendapatkan perawatan.

“Buaya yang paling besar itu usianya sekitar 20 tahun, dua ekor lainnya sekitar 8 tahun,” kata Andre Ginson, Kasie Konservasi Wilayah I Serang BBKSDA Jabar.

Sumber: Viva.co.id

Tidak ada komentar: