Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Kapolri dan Panglima TNI Kunjungi Korban Gempa Lombok

Suarabamega25.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi korban gempa di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, Rabu (8/8/2018).

Kunjungan kedua pimpinan tertinggi TNI-Polri itu ingin memastikan seluruh jajarannya bertindak cepat dan tepat dalam membantu korban gempa. Turut ikut dalam rombongan Menteri Kesehatan Dr. Nila Djowita Moeloek dan pejabat utama TNI-Polri lainya.

Setibanya di bandara Internasional Praya Lombok, rombongan disambut oleh Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.Sos, Kapolda NTB Irjen Pol Drs.Achmat Juri, M.Hum dan Forkopimda. Kemudian menuju Posko Koramil Lombok Utara untuk meninjau lokasi dan kondisi yang terkena dampak gempa.

Polri sebelumnya telah menerjunkan 460 personel yang tergabung dalam Satgas operasi Aman Nusa II yang terdiri dari anggota Brimob dan petugas kesehatan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa. Mereka dibekali dengan Sarana dan Prasarana antara lain Motor Trail, Mobil Double Cabin dan dilengkapi Tenda untuk pengungsi, Repeater Mobile, Alkom, Velbed, MTP (makanan tambahan Polri), dan obat-obatan. Selain itu juga membawa genset untuk penerangan disana, mengingat seluruh aliran listrik terputus akibat gempa.
Dalam arahannya, Kapolri Tito Karnavian menilai jajaran Polri dan TNI telah berbuat yang terbaik dalam penanganan korban gempa di Lombok. Selanjutnya, dia meminta dilibatkannya tim Pusdokes Polri tim DVI polri sebelum korban meninggal dikuburkan agar diambil sampel post mortemnya sehingga ketika keluarganya datang tidak lagi ada pembongkaran makam.

“Kemudian dibagi tugas siapa berbuat apa, siapa yang mendatakan korban yang sakit siapa yang mendatakan yang sudah meninggal maupun yang selamat tetapi tidak ada tempat tinggal sehingga kita bisa mendatakan jumlah kebutuhan bantuannya,” kata Kapolri.

Kapolri juga meminta jajarannya dari Polri dan TNI memback up dan memastikan bantuan yang ada terdistribusi secara tepat sasaran sepenuhnya. Selain itu diinstruksikan agar bangunan yang rusak diinventarisir sehingga terpetakan mana yang rusak ringan dan rusak berat.
“Untuk orang asing yang tidak mau dievakuasi karena khawatir hotel dan tokonya dijarah agar dijaga betul, kedepan akan kita kirimkan lagi anggota untuk menambah kekuatan,” kata Kapolri.

Kapolri menambahkan bahwa yang paling mengetahui jenis kebutuhan yang urgent bagi warga yang terkena gempa Lombok adalah para pejabat setempat setelah inventarisasi dari warga melalui personil-personilnya sehingga pemerintah pusat akan mengirimkan barang yang memang urgent dibutuhkan warga.

Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan hari ini banyak bantuan yang datang agar distribusikan sesuai kebutuhan secara merata.
“Masyarakat sangat butuh tenda. Komandan satgas hendaknya juga memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan rumah sakit, dokter apa saja yang dibutuhkan, dan obat-obatan. Saya melihat yang paling dibutuhkan saat ini adalah alat berat. Manfaatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mendatakan keluarganya libatkan kepala desa dan lurah,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI menekankan anggotanya agar menjaga sejumlah tempat wisata yang ditinggalkan oleh pemiliknya agar jangan sampai dirusak dan dijarah barang-barangnya.
“Silahkan didata jumlah rumah dan bangunan yang rusak dan jumlah korban yang meninggal maupun yang belum kembali,” katanya.

Terkait MCK dan air bersih Panglima mengaku sudah memerintahkan Yonzipur dan Yonzikon untuk mengecek dan memperbaiki. Dan kebutuhan logistik bisa di-drop melalui bandara Halim Perdanakusuma dan akan dikirim lewat hercules.

“Untuk Basarnas saya minta untuk membawa alat potong baja, alat berat dan seluruh alat dikerahkan kesini. Untuk heli gunakan sebagai evakuasi yang tidak bisa di jangkau segera angkut bawa langsung ke KRI soeharso atau rumah sakit daerah. Kemarin saya mengirim HT satelit karena disini tidak ada BTS,” lanjutnya.
“Terimakasih kepada semua unsur yang terlibat dan KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya bisa di set up sebagai rumah sakit. Saya melihat semua sudah tergelar yang belum adalah kodalnya belum terbentuk sehingga semua 1 komando,” kata Panglima TNI.

Sumber: Seruindonesia.com 

Tidak ada komentar: