Sekretaris Daerah Buka Rapat Teknis Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Acara dihadiri Sekda Kabupaten Kotabaru, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provnsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotabaru, Kepala SKPD Kotabaru, SKPD, Kewaspadaan Pangan dan Gizi Kotabaru, peserta dari 21 Kecamatan Kotabaru.
Sekda Kotabaru Drs. Said Akhmad, MM dalam sambutannya mengatakan, sistem kewaspadaan pangan dan gizi adalaha suatu sarana atau instrumen pemantauan situasi pangan dan gizi dapat memberikan data atau informasi situasi pangan dan gizi suatu wilayah yang akurat, secara terus-menerus setiap bulannya dan tapat waktu. Sehingga ada memungkunkan adanya tindakan penanggulangan secara cepat dan tepat pula.
" Adapun fokus pembangunan saat ini, lebih diarahkan pada masalah penanganan kerawanan pangam dan kemuskinan dengan jalan peningkatan ketahanan pangan. SKPG sampai saat ini dirasa sangat penting. Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembangian urusan pemerintahan antara pemerintah, yang mana sebagian dari aspek penangan kerawanan pangan dan gizi merupakan urusan daerah.
Kepala Dinas Ketahana Pangan Kotabaru GT. Sahruddin dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksankan pertemuan teknis kewaspadaan pangan dan gizi Tahun 2019, mengkoordinasi pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) antar pihak terkait terutama petugas/tim kewaspadaan pangan dan gizi Kecamatan.
" Membangunan komunikasi dan komitmen bersama dalam pemantauan potensi masalah, deksi dini terhadap situasi pangan dan gizi, serta pencegahan dari penangulangan yang diperlukan. Mendiskusikan permasalahan pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) di Kabupaten Kotabaru.
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI Nurulla Tri Suwandi , SP., Mt mengatakan, acara hari ini pertemuan teknis kewaspadaan pangan dan gizi Kabupaten Kotabaru Tahun 2019, bagaimana kita mendeteksi secara dini potensi kerawanan pangan diwilayah kita atau Sistem kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG), indikator nya luas tanam, harga dan data belita gizi buruk. Kita berharap kepeserta sebagai tim pensupport data memberikanan data yang akurat, tepat waktu sehingga bisa diolah oleh tim dari Dinas Ketahanan Pangan sebagai pelaporan kepimpinan nantinya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru Hamka Mamang mengatakan, sebagai mitra kerja dibidang ketahanan pangan sangat mendukung acara Pertemuan teknis kewaspadaan pangan dan gizi di Kotabaru yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, ini adalah untuk menganalisis situasi pangan dan gizi, meningkatkan kemampuan petugas dalam menganalisis situasi pangan dan gizi dan mengantisipasi terjadinya rawan pangan. Karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya. Mudah-mudahan Kotabaru bebas kerawanan pangan dan gizi buruk.(Hasan)
Tidak ada komentar: