Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

TPID Kabupaten Banjar Terbaik Se-Kalimantan

• Penghargaan Diserahkan Presiden Joko Widodo

Suarabamega25.co - Jakarta, infoPublik – Kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banjar berbuah manis dengan meraih penghargaan TPID terbaik se-Kalimantan Tahun 2017. TPID Kabupaten Banjar termasuk dalam 5 TPID terbaik di Indonesia.

Penghargaan TPID terbaik diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diterima oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman serta disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7). 

Penghargaan diberikan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IX Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2017 yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI). Kabupaten Banjar satu-satunya TPID yang memperoleh penghargaan terbaik di Kalimantan. TPID kabupaten lainnya yang memperoleh penghargaan serupa yakni TPID Kabupaten Deli Serdang, Bitung, Manggarai Timur dan Bangli.

TPID Terbaik tingkat provinsi diberikan kepada TPID Sumatera Utara, TPID Jawa Tengah, TPID Kalimantan Barat, TPID Sulawesi Utara dan TPID Nusa Tenggara Timur. Sedangkan tingkat kota lima terbaik diraih TPID Kota Padang, TPID Kota Kediri, TPID Kota Samarinda, TPID Kota Makassar serta TPID Kota Ternate. Di hadapan para gubernur, walikota dan bupati se-Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah mampu mengendalikan harga-harga serta inflasi, sehingga dapat terjaga di bawah 4 persen selama tiga tahun terakhir.

Menurut Presiden, sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan sangat bagus guna mengendalikan inflasi. Untuk itu dia meminta kepada para pemimpin daerah gubernur, bupati dan walikota agar kerjasama tersebut terus ditingkatkan.
Rakornas TPID merupakan kegiatan rapat tahunan yang diselenggarakan oleh Pokjanas TPID yakni Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, dan Bank Indonesia. 
Rakornas bertujuan untuk memperkuat sinergi dan sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia dalam upaya pengendalian harga.Pada tahun ini Rakornas TPID mengangkat tema “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkualitas”.

Rakornas dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, jajaran Menteri serta seluruh Kepala Daerah baik gubernur dan Bupati serta Walikota,  seluruh Indonesia. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi menjadi tantangan pengendalian inflasi pada tahun-tahun mendatang, sehingga perdagangan antar daerah dan penggunaan teknologi dalam pemasaran menjadi hal yang penting untuk dapat dikembangkan. Menteri Koordinator Perkonomian, Darmin Nasution menambahkan bahwa inflasi yang terkendali pada tahun-tahun terakhir, memiliki efek positif lainnya yakni turunnya angka kemiskinan, angka ketimpangan dan pengangguran.

Bupati Banjar H Khalilurrahman usai menerima penghargaan menyatakan syukur atas keberhasilan TPID Kabupaten Banjar menjaga inflasi di daerah, sehingga diganjar sebuah penghargaan dari Pemerintah Pusat. “Saya ucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kinerja dari TPID Kabupaten Banjar,” ujar bupati yang kemarin  didampingi Sekda Banjar H Nasrunsyah dan Kabag Ekonomi Kencana Wati, serta sejumlah kepala SKPD.

Menurut Kencana Wati, kinerja TPID yang dinilai adalah High level meeting, kegiatan kapasitas pembangunan yang diinisiasi, sinergitas dan pelaksanaan program kebijakan daerah serta sistem pelaporan berjenjang hingga ke tinggat pusat.
“Program kerja unggulan kita untuk pengendalian inflasi salah satunya yaitu Kawasan Minapolitan. Pengembangan komoditas ikan patin dan tanaman padi sekaligus  sehingga potensi keduanya bisa dikembangkan bersama-sama dan dapat meningkatkan kesejahteraan serta  menjadi salah satu penyumbang pengendalian harga  volatile food,” jelasnya.
Sumber: Kominfo-Kab.Banjar

Tidak ada komentar: