Badai dan Hujan Lebat Terjang Italia, Venesia pun Kebanjiran

Seruindonesia.com Badai disertai hujan lebatmengguyur melanda sejumlah daerah di Italia. Wilayah selatan dan Venesia menjadi wilayah yang terkena dampak paling parah.

Dilaporkan AFP, Rabu (13/11/2019), Lapangan Santo Markus di Venesia yang terkenal terendam air karena ‘acqua alta’ yang sangat kuat, atau tergenang imbas gelombang pasang. Ketinggian air di kota kanal itu diperkirakan mencapai 1,4 meter.

Alun-alun ini sangat dipengaruhi oleh pasang naik, karena terletak di salah satu bagian terendah kota. Ruang depan Basilika juga dibanjiri air dan pihak berwenang berencana mengawasi bangunan itu semalaman.

Anggota dewan Santo Markus, Pierpaolo Campostrini, mengatakan banjir pada Selasa (12/11/2019) hanya pernah terlihat lima kali dalam sejarah panjang Basilika. Tempat itu dibangun pada 828 dan dibangun kembali setelah kebakaran pada 1063.

Yang paling mengkhawatirkan, menurutnya, tiga dari lima peristiwa itu terjadi dalam 20 tahun terakhir. Terakhir banjir cukup parah terjadi pada 2018. Pasang tertinggi yang tercatat di Venesia adalah pada 1966, ketika air mencapai 1,9 meter.

Sejak 2003, sebuah proyek infrastruktur besar-besaran dilakukan untuk melindungi kota itu. Namun proyek itu terganggu oleh pembengkakan biaya, skandal, dan penundaan.

Rencananya akan ada pembangunan 78 gerbang mengambang untuk melindungi Venesia selama air pasang.

Sementara itu, hujan deras membuat sekolah ditutup di beberapa kota selatan termasuk Taranto, Brindisi, dan Matera. Begitu pula di Kota Sisilia Pozzallo dan Noto, menurut layanan cuaca nasional.

Di Matera, ibu kota Kebudayaan Eropa tahun ini, tornado menyebabkan pohon dan tiang lampu tumbang, merusak banyak atap dan bangunan. Belum ada laporan korban dalam insiden itu.

Curah hujan yang kuat terlihat di sepanjang pantai barat negara itu dari Tuscany ke wilayah selatan Campania, termasuk timur laut Sardinia

Sumber: Seruindonesia.com