Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Cara Mengenali dan Menandai Jin Islam atau Kafir Menurut Ulama’ Kalimantan





Suarabamega25.com - Kata Abah Guru Banjar Indah (Guru Syaifuddin Dzuhri): “Ham bin Him adalah datuknya jin. Ham bin Him adalah jin pertama yang diislamkan oleh Rasulullah Saw sebelum Samhuris. Samhuris adalah jin juga. Samhuris diislamkan Rasulullah saat Samhuris ikut Rasulullah membaca hadits hal keadaannya Samhuris itu duduk disamping Anas bin Malik.”

Dan Kata Abah Guru Banjar Indah: “Apabila Samhuris bersin, suaranya seperti petir. Alhmarhum Syaikh Yasin Padang pernah memanggil dan bertanya kepada Samhuris masalah sanad hadits. Begitupula Alhmarhum Guru Kasyful Anwar saat memanggil Samhuris, juga saat Samhuris lagi bersin. Saat Samhuris bersin, suaranya seperti petir. Sampai-sampai ada yang tuli mendengar suara bersin Samhuris.

Dan Lagi Kata Abah Guru Banjar Indah: “Kebanyakan jin kafir itu indentitasnya adalah ular. Dan jin kafir itu aslinya adalah iblis. Karena dahulu iblis ingin menggoda Nabi Adam. Saat iblis dikeluarkan dari surga iblis ingin masuk lagi tapi tidak tahu caranya bagaimana. Lalu ada ular yang menguap membuka mulutnya. Ular ini tugasnya keluar masuk surga dan dahulu ular ini pakai kaki. Saat ular itu menguap membuka mulutnya, iblis masuk ke dalam mulut ular, saat ular mau masuk ke dalam surga, iblispun ikut ke dalam surga.

Saat itulah ular dikutuk sampai hari kiamat tidak pakai kaki lagi. Adapun jin Islam identitasnya bukan ular. Wujudnya seperti manusia biasa akan tetapi tongkatnya bisa berubah menjadi ular dan ini pernah terjadi kepada Datuk Bedok bahwa tongkat beliau jadi ular.

Kata Abah (H. Abdur Rahman), aku pernah mendengar dari Alhmarhum Guru Muhdhar Martapura: “Jikalau ada ular di hadapan kita. Bacalah “Salaamun ‘Alaa Nuhin Fil ‘Aalamiin” 3× sambil mengangkat tangan sebelah kanan dan seluruh jarinya dibuka.

Kalau ular itu hilang berarti ular itu jin kafir.

Kalau ular itu tidak hilang, maka itu betul-betul ular dan kitapun disuruh lari kalau betul-betul ular.

Alfaqir (Zein) pernah mendengar dari Alhmarhum Guru Zakaria Alwi Kelayan yang berkata: “Apabila ada orang yang dipatok ular, baru saja dipatoknya tidak sampai 5 menit, bacakan “Bismillahilladzi Laa Yadhurru Ma’asmihi Syai’un Fil Ardhi Walaa Fisssamaa Wahuwassamiy’un ‘Alim” dibaca 3×. Setelah itu ambil air hangat kuku dicampur dengan garam sedikit, lalu bacakan shalawat sambil bertawasshul kepada Rasulullah. Setelah itu rendam yang terkena patokan ular tadi ke air hangat kuku yang dicampur dengan garam tadi. Insya Allah racun ularnya keluar semuanya.

Kata Alhmarhum Guru Usuf: “Semua jin, baik iin Islam atau jin kafir, jangan sekali-kali ingin bersahabat dengan jin. Jikalau kita bersahabat dengan jin nantinya kalau kita hendak sakaratul maut akan sulit keluar ruh karena diganggu oleh jin itu. Tapi jikalau jin itu ingin menjadi khoddam kita, maka boleh. Jangan bersahabat dengan jin sekalipun itu jin Islam. Kalau jin itu jadi khoddam kita, maka silahkan saja.

Dan lagi kata Alhmarhum Guru Usuf: “Jin Islam itu hafal Al-Qur’an dan ia lebih fashih membacanya dari manusia sekalipun qori internasional.”

Jikalau ada orang yang kerasukan iin, maka bacalah wirid. Wiridnya bisa wirid sakron atau wirid lathif atau cukup baca shalawat sembur pakai air sedikit kewajahnya, Insya Allah jinnya keluar berkat Rasulullah Saw. Karena semua jin tunduk kepada Rasulullah. Datuknya jin yaitu Ham bin Him, jin pertama yang diislamkan Rasulullah saw.
Kemudian Samhuris yaitu jin yang diislamkan Rasulullah ketika Samhuris ikut duduk bersama Rasulullah ketika Rasulullah membaca hadits dan Samhuris duduk disamping Anas bin Malik.

Mudah-mudahan berkat Rasulullah, Datu Kalampayan, Guru Sekumpul dan orang-orang sholeh, diampuni segala dosa dan kesalahan dzohir bathin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah dan masuk surga bighoiri hisaab. Aamiin…!!!

Penulis: Muhammad Zainuddin bin H Abdurrahman, santri Guru Sekumpul.

Sumber: bangkitmedia.com

Tidak ada komentar: