Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

LIDAH DIPOTONG KARENA MEMUJI RASULULLAH ﷺ* DENGAN LANTUNAN SYAIR SHOLAWAT


Dahulu di masa lalu seorang penyair hebat dan sangat terkenal iaitu Syaikh Farazdaq dimana beliau selalu asyik memuji Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam
 beliau mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu waktu ketika beliau melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah dan membaca qasidah di makam baginda rasulullah dan ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca qasidah, orang itu menemui Syaikh Farazdaq dan mengajak beliau untuk makan siang ke rumahnya.
Beliau pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju.

Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Syaikh Farazdaq dan berkata : “Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad Shalallahu alaihi wassalaam dan kubawa engkau ke sini untuk ku gunting lidahmu!.”
Maka orang itu menarik lidah beliau lalu mengguntingnya dan berkata :
“Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad Shalallahu alaihi wassalaam
Maka Syaikh Farazdaq pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tidak boleh lagi membaca syair untuk Sayyidina Muhammad Shalallahu alaihi wassalaam

Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam seraya berdoa :

“Ya Allah  jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya, maka biarkan aku tidak lagi boleh berkata-kata seumur hidupku, karena aku tidak memerlukan lidah ini kecuali hanya untuk memujiMu dan memuji NabiMu. Namun jika Engkau dan NabiMu ridho, maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula.”

Beliau terus menangis hingga tertidur dan bermimpi berjumpa dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam  yang berkata :
“Aku suka mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu.”
Lalu Rasulullah mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada tempatnya semula.

Ketika Syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya beliau mendapati lidahnya telah kembali seperti sediakala,
 maka beliaupun bertambah dahsyat memuji Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam

Hingga di tahun selanjutnya beliau datang lagi menziarahi Rasulullah  dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah
Dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya
Beliau teringat kejadian tahun yang lalu namun beliau tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau dibawa ke rumah anak muda itu
Sesampainya di rumah anak muda itu, beliau dapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah beliau datangi lalu lidah beliau dipotong
Anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada seekor kera yang sangat besar dan kelihatan sangat ganas, maka anak muda itu berkata :

“Engkau lihat kera besar yang ada di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dahulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah mengubahnya menjadi seekor kera.”

Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada ummat terdahulu, sebagaimana firman Allah:

“Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakan kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina." (QS. al-A’raf ayat 166)

Kemudian anak muda itu berkata : “Jika ayahku tidak boleh sembuh, maka lebih baik Allah matikan saja.”

Maka Syaikh Farazdaq berdoa : “Ya Allah  aku telah memaafkan orang itu dan tidak ada lagi dendam dan rasa benci kepadanya.”
Dan seketika itu pun Allah mematikan kera itu dan mengembalikannya pada wujud yang semula

Dari kejadian ini jelaslah bahwa sungguh Allah  mencintai orang-orang yang suka memuji Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalaam
Karena pujian kepada Nabi Muhammad  disebabkan oleh cinta
.
Sampaikanlah kebaikan walaupun sebiji sawi
Sholluna alannabi Muhammad

Tidak ada komentar: