ABUYA SAYYID MUHAMMAD MALIKI & RAJA FAHD

Di antara karomah Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki adalah dimanapun beliau berada, pasti akan dihormati dan disanjung.
Dalam pertemuan ulama' di belahan dunia Islam atau majlis-majlis ilmu manapun,
kehadirannya selalu dibanggakan.
Tak terkecuali di hadapan penguasa atau pemerintah.

Suatu ketika, di Makkah diadakan pertemuan para tokoh dan ulama' yang juga dihadiri oleh raja dan para aparat penting pemerintahan.

Mereka datang dari kota-kota Hijaz. Raja kerajaan Arab Saudi saat itu adalah Raja Fahd bin Abdul Aziz tiba di tempat pertemuan dan duduk di posisi terdepan dengan kursi khusus yang disiapkan.
Disamping kanan dan kirinya adalah tokoh-tokoh dan ulama' terkemuka saat itu.

Tidak berselang lama, Abuya Sayyid Muhammad dengan beberapa orang yang mengikutinya tiba di tempat. Begitu Raja Fahd melihat kehadiran beliau. Tampaklah kewibawaan beliau yang besar,
maka Raja Fahd berdiri menyambut kedatangan Abuya Sayyid Muhammad.

Otomatis ketika Raja Fahd berdiri. Maka semua orang yang ada di tempat itu, baik kalangan pemerintahan maupun ulama' dan tokoh-tokoh ikut berdiri. Seakan-akan beliaulah yang ditunggu kehadirannya, padahal di sana banyak ulama' dan tokoh terkemuka.

Kemudian Raja Fahd mempersilahkan Abuya duduk disampingnya, tentu dibarisan paling depan. Sekalipun tadi sepertinya semua kursi sudah terisi, tetapi untuk Abuya selalu ada kursi kosong. Maka disiapkanlah kursi untuk tempat duduk beliau.

Siapa yang menjadikan Raja begitu hormat kepada beliau?, siapa yang menyuruh mereka berdiri menyambut kehadirannya?, dan siapa yang menggerakkan hati mereka untuk cinta kepada beliau?, Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Raja Diraja Yang Maha Kuasa.

Maka tidaklah berlebihan jika seseorang bijak berkata:
"Sebenar-benarnya raja di dunia ini adalah para ulama".
Memang demikianlah kenyataannya, ulama' yang ilmunya barokah dan manfaat, pasti akan dihormati dan dicintai dimanapun berada. Merekalah Auliya' Allah, kekasih-kekasih Allah.

Dikutip dari kitab "Al-Ijaz Fi Karomati Ahli al-Hijaz.
Karya Al-Habib Mustofa bin Husein al-Jufri.