Wahid Zumroh Galipat Grosir Dipilih Menkeu Pamerkan Produk UMKM
Suarabamega25.com, Jakarta – Ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan aktivitas ekonomi, banyak usaha tumbang dan keluarga kehilangan harapan. Namun di tengah masa sulit tersebut, Wahid Setiawan dan istrinya, Zumroh, justru menemukan keberanian untuk memulai langkah baru. Dari sebuah ruang kecil di rumah mereka pada tahun 2020, lahir usaha bernama Zumroh Galipat Grosir.
Perjalanan awal mereka jauh dari kata mudah. Modal terbatas, pengalaman minim, dan situasi ekonomi yang tidak menentu menjadi tantangan sehari-hari. Meski demikian, pasangan ini memegang teguh satu keyakinan: “Kalau tidak berani mulai saat susah, kapan lagi?”
Berbekal sebuah handphone dan tekad yang kuat, keduanya mulai memasarkan produk fashion dan perlengkapan kain melalui media sosial. Setiap hari mereka belajar, mencoba, dan melayani calon pembeli hingga larut malam. Tanpa tim, tanpa kantor—hanya usaha dan konsistensi.
Perlahan, kepercayaan mulai tumbuh. Pesanan berdatangan bukan hanya dari lingkungan sekitar, tetapi menjangkau berbagai kabupaten, kota, hingga akhirnya ke seluruh provinsi di Indonesia. Nama Zumroh Galipat Grosir pun berkembang menjadi salah satu pusat belanja online yang dipercaya banyak konsumen maupun reseller.
Puncak perjalanan itu tiba pada November 2025. Wahid dan Zumroh menerima undangan resmi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menampilkan produk unggulan mereka sekaligus berbagi kisah inspiratif tentang perjuangan UMKM di masa sulit.
Bagi keduanya, undangan tersebut bukan sekadar penghargaan. Itu adalah bukti bahwa usaha kecil yang lahir dari keterbatasan pun mampu berdiri sejajar di panggung nasional.
“Kami hanya pasangan muda yang ingin bertahan di masa sulit. Tidak pernah terpikir bisa sampai diundang Menkeu. Ini untuk semua UMKM yang sedang berjuang,” ujar Wahid dengan mata berkaca-kaca.
Di hadapan para tamu undangan, Wahid dan Zumroh menceritakan bagaimana ketulusan dalam melayani konsumen, kejujuran dalam berjualan, serta keberanian mengambil langkah kecil setiap hari menjadi kunci pertumbuhan usaha mereka. Mereka juga menyampaikan aspirasi UMKM terkait tantangan, harapan, dan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha di tengah perubahan zaman.
Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa UMKM bukan hanya tentang bisnis, tetapi tentang manusia, harapan, dan keteguhan hati. Dari sebuah rumah kecil di tengah pandemi, Wahid dan Zumroh membuktikan bahwa ketika usaha dijalankan dengan niat baik, pintu-pintu kemudahan akan terbuka.
Hari ini, Zumroh Galipat Grosir bukan sekadar toko grosir. Ia telah menjadi simbol keberanian, cerita perjuangan, dan cahaya bagi banyak UMKM lain bahwa harapan selalu ada—bahkan di masa paling gelap sekalipun.(Ysf)
.jpg)

Tidak ada komentar: