Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Aksi dan Do'a Untuk Hakim MK Agar Berani Memutus Sengketa Pemilu 2024


Suarabamega25.com, Jakarta  -  Antusias Masyarakat yang mendambakan keadilan dari pelaksanaan Pemilu khususnya Pilpres 2024 yang kini menunggu putusan akhir dari persidangan MK, sungguh marak dengan aksi unjuk rasa dibendung pihak Aparat di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, hingga tidak dapat merangsek ke Depan Mahkamah Konstitusi yang sedang memproses sengketa Pilpres yang dianggap penuh kecurangan, Monas, (19/4/24).


Aksi lanjutan semacam persiapan untuk menyambut waktu putusan dari MK pada Senin, 22 April 2024, sejumlah elemen Masyarakat tetap melakukan aksi unjuk rasa pada Jum'at, 19 April 2024 di Kawasan Tugu Monas sekaligus konsolidasi untuk menurunkan massa yang lebih besar pada Senin, 22 April 2024, saat putusan Majlis Hakim MK dibacakan.


Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen Warga  masyarakat ini, tak hanya dilakukan oleh masyarakat Jakarta, tapi juga dari Bekasi, Tangerang, Bogor, Karawang, bahkan Yogyakarta dan Solo.


Sementara itu, pada hari putusan MK akan dibacakan, info dari sejumlah daerah lainnya, seperti Serang, Cilegon dan Lampung serta Majalengka dan Tasikmalaya akan hadir pada hari  Minggu malam, 21 April 2024.


Sedangkan massa dari luar kota Jakarta yang telah ikut aksi pada hari Jum'at, 19 April 2024 menginap di berbagai tempat yang disediakan seadanya oleh sejumlah Elemen dan Komunitas yang ada di Jatinegara, Kali Deres, Matraman dan Tebet serta Petojo, Jakarta.


Pada aksi seusai sholat Jum'at yang berlangsung di lokasi aksi, Kawasan Monas dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha,  sempat memanas saat massa aksi unjuk rasa tandingan datang ke lokasi yang sama. Adegan lempar-lemparan sempat terjadi, meski kemudian dapat diredakan dengan pembatas agar kedua kelompok yang sempat menegang itu tidak sampai beradu fisik.


Padahal, sehari sebelumnya Prabowo Subianto  telah meminta agar para Relawan pendukungnya tidak melakukan unjuk rasa.


Suasana yang sempat memanas antara pendukung masing-masing Calon Presiden ini terjadi sekitar pukul 14.45 Wib, hingga batu dan botol air mineral berserakan di berbagai tempat.


Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo, memerintahkan Aparatnya untuk menertibkan massa aksi dengan meminta pendukung Prabowo Subianto  mundur.


Sementara pendukung Anies diminta untuk menahan diri, agar tidak meneruskan kemarahan, karena merasa terusik kenyamanannya.


Diinformasikan juga, tidak kurang dari 2.700 lebih Personil Polisi yang disiagakan di lokasi untuk menjaga berbagai kemungkinan  yang bisa terjadi diluar dugaan. Dan pihak Kepolisianpun siap menjaga keamanan Masyarakat yang  menyampaikan pendapat serta dukungannya kepada Majlis Hakim MK, agar tak gentar menghadapi tekanan dari pihak manapun untuk memutuskan perkara perselisihan Pilpres 2024 dengan jujur dan obyektif, mandiri dan independen tanpa dipengaruhi oleh pihak lain.


"Sebab hanya dengan sikap yang jujur, berani dan independen, putusan Hakim dapat dilakukan secara adil dan obyektif," kata Supriatna, peserta aksi yang khusus datang dari Karawang bersama beberapa orang rekannya. Alasan Supriatna mau ikut aksi karena  untuk memberi do'a kepada Hakim MK agar kuat dan berani memutus sengketa Pemilu secara adil dan tidak takut dengan tekanan maupun intimidasi dari pihak manapun. Dia juga memastikan akan hadir pada saat pembacaan putusan MK, Senin 22 April 2024. Bahkan akan mengajak lebih banyak lagi pengikutnya dari Karawang.


Di gedung MK-pun tampak sejumlah karangan bunga yang mendukung Hakim MK secara lucu dan satire narasi yang tertera di karangan bunga itu. Tapi yang tak kalah menarik adalah membanjirnya sahabat pengadilan yang lebih keren, sering disebut Amicus Curiae yang disampaikan sejumlah kelompok, komunitas saat menjelang waktu putusan Majelis Hakim MK. Tidak kurang dari 20 dokumen dari Amicus Curiae telah diterima oleh MK untuk ikut meyakinkan hasil Putusan Pengadilan Sengketa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 lewat Mahkamah Konstitusi yang sangat diharapkan memberikan rasa keadilan bagi Rakyat. 


"Karena itu, saat putusan hendak dibacakan Senin, 22 April 2024, Masyarakat yang hadir dapat dipastikan akan lebih banyak dan membludak," ujar Sulaiman warga Banten yang selalu ikut aksi sejak beberapa waktu lalu dilakukan. Dia tampak hadir pada acara Istighosah Kubro 17 April 2024 di tempat yang sama, Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.


Monas, 19 April 2024.***

Tidak ada komentar: