Filsafat Falsafah Atau Filosofi Dengan Dominasi Yunani
Suarabamega25.com, Banjarmasin - Marak sorotan kehidupan akan Filosofi akhir-akhir ini. Apakah ini sebenarnya? Berikut informasinya.
Filsafat, Falsafah, atau Filosofi (berakar dari kata Yunani φιλοσοφία, filosofia, arti "cinta akan hikmat"[1][2] )
Adalah metodologi yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-nilai luhur, akal budi, dan bahasa.[3]
Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh Pythagoras (c. 570– 495SM).
Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik.[4][5]
Orang yang mempelajari ilmu filsafat disebut "filsuf" atau "filosof", sementara sesuatu yang berhubungan dengan konsep filsafat disebut "filosofis", "filsafati", atau "falsafi".
Perguruan Athena (1509-1511) karya Raffaello, menampilkan para filsuf Yunani terkemuka pada latar ruangan indah yang terinspirasi karya-karya arsitektur Yunani Kuno.
Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan.[6]
Dari zaman filsuf Yunani Kuno seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam melingkupi astronomi, kedokteran, dan fisika.[7]
Sebagai contoh, pertanyaan filosofis klasik antara lain: "Apakah memungkinkan untuk mengetahui segala sesuatu dan membuktikannya?[8][9][10]"
"Apa yang paling nyata?" Para filsuf juga mengajukan pertanyaan yang lebih praktis dan konkret seperti: "Apakah ada cara terbaik untuk hidup?" "Apakah lebih baik menjadi adil atau tidak adil (jika seseorang bisa lolos begitu saja)?[11]"
"Apakah manusia memiliki kehendak bebas?
[12]" Contoh lainnya, Prinsip Matematika Filosofi Alam karya Newton pada tahun 1687 di kemudian hari diklasifikasikan sebagai buku fisika.
Pada abad ke 19, perkembangan riset universitas modern mengantarkan filsafat akademik dan disiplin lain terprofesionalisasi dan terspesialisasi.
[13][14] Pada era modern, beberapa investigasi yang secara tradisional merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik, dan ekonomi.
Investigasi lain yang terkait erat dengan seni, sains, politik, dan beberapa bidang lainnya tetap menjadi bagian dari filsafat. Misalnya, apakah keindahan objektif atau subjektif?[15][16]
Apakah ada banyak metode ilmiah ataukah hanya ada satu?[17] Apakah utopia politik merupakan mimpi yang penuh harapan atau hanya delusi yang sia-sia?
[18][19][20] Sub-bidang utama filsafat akademik diantaranya metafisika (berkaitan dengan sifat dasar realitas dan keberadaan),[21] epistemologi (tentang "asal-muasal dan bidang pengetahuan [serta] ... Batas dan keabsahannya" [22]), etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat ilmu, dan sejarah filsafat barat.
Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai profesor, peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat dalam program sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum, jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan.[23](juna)
Tidak ada komentar: