Pernyataan DR Margarito Kamis, Pakar Hukum Tata Negara

Suarabamega25.com – Pengisian jabatan tertentu dilingkungan kepolisian, khususnya jabatan kapolda sepenuhnya kewenangan kapolri. Siapa yg mau dipromosi dalam jabatan ini sepenuhnya kewenangan kapolri. Kapolri harus diasumsikan mengerte apa yg harus dn tdk harus dilakukan, termasuk figur spesifik jabatan itu.

Saya cukup yakin kapolri tahu karakter spesifik setiap daerah sebagai pertimbangan menemukan figur kapolda utk daerah itu. Jakarta adalah daerah spesifik, .didaerah ini pemerintahan negara diselenggarakan. Kapolri pasti tahu dan tahu siapa sosok polisi yg tepat utk jadi kapolda.

Siapapun yg ditemukan kapolri utk jadi kapolda metro, menurut sy harus diletakan dalam kerangka. Mau darimanapun org itu, dgn siapa relasi profesionalnya tdk penting. Yg penting secara teknis org itu mengerti karakter daerah tempt ia melaksanakan tugas. Inilah vocal pointnya. Jangan lupa jakarta adalah miniatur indonesia.

Jujur saya sulit mengerti wacana “Geng Solo” dalam promosi Irjen Nana. Bagi setiap anggota polisi yg memenuhi sy formil berhak menduduki jabatan apapun dilingkungan polri.

Bagi saya yg terpenting adalah nana harus tahu bhw dia kapolda di dki, daerah dgn karakter khas dalam sejumlah aspek. Nana hanya harus mengerti itu dan tahu bagaimana membawa diri ditengah kerumitan tersebut. Di Jakarta ada penyelenggaran pemerintahan indonesia dn pemerintahan dunia.

Jakarta juga episentrum politik, ekonomi dan hukum. Tensi politik jakarat cukp jelas memerlukan pengelolaan yg tepat. Saran saya, Irjen Nana tdk usah tergoda dgn wacana geng gengan. Nana hanya perlu pastikan bahwa ia tepat utk jabatan itu.

Sumber: Seruindonesia.com