Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Kapolsek: Tidak Ada “Penculikan” Karyawan DGS


Suarabamega25.com - Masih dari kawasan Asam-Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut, Kapolsek Jorong Iptu Andik Ariyanto, SH,MM saat menghubungi wartawan via ponselnya, Rabu (6/4) tadi malam, jajarannya sejak kabar itu mencuat 3 April 2022 hingga petang kemarin, sama sekali tidak ada disambangi pihak perusahaan PT Daya Gawi Sabumi (DGS) untuk melaporkan dugaan peristiwa penculikan itu.

“Tidak ada itu, tidak ada dugaan penculikan, dan dari PT DGS tidak ada satupun yang melapor ke kami. Justru yang datang ke kami adalah pak Paiman sendiri, yang sebelumnya dikabarkan melakukan pengosongan paksa mess karyawan PT DGS dan diduga melakukan penculikan puluhan karyawan. Mereka datang ke kami untuk mengklarifikasi soal tuduhan pihak petinggi PT DGS,” bantah Andik.

Saat itupun Andik memang menghadirkan Paiman yang dipanggil ke Polsek Jorong dan berbicara langsung via ponsel. Dalam bantahannya, Paiman mengaku sama sekali tidak melakukan “penculikan” seperti yang diduga pihak perusahaan. “Maaf, sama sekali kami tidak ada melakukan penculikan dan tindakan paksa pengosongan mess PT DGS, kami bertindak atas dasar perkara lahan ini masih bersengketa di Polda Kalsel. Saya selaku pemilik awal lahan ini, hanya bertindak masih dalam koridor hukum berdasar laporan kami sebelumnya di Polda Kalsel, tidak berani kalau kami melakukan intimidasi dan sebagainya,” bantah Paiman.

Ditanya soal adanya oknum berseragam Brimob di lokasi kejadian, Paiman pun membantah kalau bukan pihak mereka yang membawa oknum tersebut. “Hanya kebetulan anggota tersebut patroli dan ngepam saat melintas di kawasan itu. Karena ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, anggota Brimob ini memang mengawasi saat proses kami membawa karyawan PT DGS yang terlantar itu,” terang Paiman.

Dirinya sebagai sesama perantauan di Kalimantan, lanjutnya, merasa prihatin dengan kondisi karyawan kebun karet PT DGS ini, yang disinyalir ditelantarkan pimpinannya. “Mereka seperti kehilangan induk, yang ada hanya kepala security saja di sana. Kami justru merangkul mereka, kami beri makan dan tempat bernaung di mess kami. Bahkan belasan orang diantaranya saat ini kami pekerjakan di lahan PT SSA agar bisa menyambung hidup,” jelasnya.

Disinggung mengenai adanya dugaan peristiwa kekerasan dan pengrusakan kantor PT DGS di bulan Januari 2022 silam, Paiman lagi-lagi membantahnya. “Tidak benar pak, tidak ada pengrusakan dan kekerasan bulanJanuari 2022 itu. Kami juga tidak mengintimidasi pak Syafril. Yang kami lakukan sama seperti sekarang ini, berupaya melakukan pengosongan hingga perkara di Polda Kalsel dinyatakan selesai atau maju ke meja hijau,” paparnya.

Sementara itu salah satu karyawan PT DGS yang juga dihadirkan Andik ke Polsek Jorong bernama Angga (mandor), membenarkan kalau tanggal 5 April 2022 lalu dirinya dibawa oleh pihak perusahaan ke Mapolda Kalsel untuk melaporkan kejadian itu. “Saya diarahkan jadi saksi, saat itu bersama Abah Dayak dan Trisno. Karena dasar dugaan penculikan dianggap lemah, laporan

kami tidak diterima dan kami kembali pulang ke Asam-Asam, saya sendiri pun balik ke mess pak Paiman,” jelas Angga yang mengaku hanya 14 orang saja karyawan PT DGS yang ditampung di mess tersebut.

tim

Tidak ada komentar: