Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Sinergi Bank Indonesia dan TPID Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Mengendalikan Inflasi Pangan


Suarabamega25.com, Banjarmasin - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan kegiatan Kick 

Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan Selatan pada 10 September 2022 di Tanjung, Kabupaten Tabalong. 

GNPIP merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Nasional 2022 untuk memperkuat sinergi dalam upaya untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari sisi suplai. 

Dalam jangka pendek, implementasi GNPIP akan difokuskan pada kegiatan pasar 

murah yang didukung ketersediaan dana dari APBD untuk menjaga daya beli masyarakat pasca pengalihan subsidi BBM. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka menengah dan panjang antara lain peningkatan produktivitas pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan, 

perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan memanfaatkan digitalisasi dan subsidi transportasi. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bupati Tabalong, Wakil Bupati Tabalong, Anggota TPID, serta stakeholders lainnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah mengatakan, momentum pemulihan ekonomi Kalimantan Selatan perlu terus dioptimalkan melalui berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok. 

Hal ini karena bahan pangan pokok memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. 

Oleh karena itu, sinergi dan koordinasi perlu 

terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan. Selain itu, perlu didorong penguatan komunikasi kebijakan untuk membangun awareness guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kestabilan harga.

Gubernur Kalimantan Selatan memberikan apresiasi atas berbagai langkah dan gerak 

cepat yang dilakukan TPID dalam upaya merespon tingginya inflasi harga pangan bergejolak (Volatile Foods). 

“Kick Off GNPIP Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan 

pelaksanaan langkah-langkah pengendalian sisi suplai secara lebih integratif, masif, dan 

berdampak luas dalam pengendalian komoditas pangan yang sangat diperlukan masyarakat," katanya.

Setiap SKPD perlu memperhatikan sumber-sumber inflasi di Kalimantan Selatan dan melakukan langkah cepat, guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah. Pada kesempatan 

yang sama, Bupati Tabalong menyampaikan akan mendukung upaya pengendalian inflasi salah satunya melalui peningkatan produksi tanaman pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan.

Beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan dalam GNPIP di Kalimantan Selatan antara lain adalah penyelenggaraan pasar murah oleh TPID Provinsi Kalimantan Selatan yang akan diperluas dengan pasar murah oleh TPID Kabupaten/Kota. Diikuti oleh gerakan penanaman 

bawang merah dan cabai dengan total bibit yang akan diberikan dalam rangkaian program ini 

berjumlah 77.000 bibit yang berasal dari bantuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Provinsi Kalimantan Selatan dan Bank Indonesia. Selanjutnya, terdapat bantuan subsidi bibit haruan; subsidi BBM nelayan; bantuan pakan ternak ayam petelur; pengembangan sistem informasi pangan; perluasan kerjasama antar daerah; peningkatan produktivitas produsen; dan 

penguatan koordinasi dan komunikasi. Program-program tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan ketahanan pangan di daerah serta mampu mengendalikan inflasi pangan. 



Tidak ada komentar: