Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Peringatan Haul ke 3 Guru Zuhdi Resmi digelar pada Malam 9 Ramadan 1444 H


Suarabamega25.com, Banjarmasin - Peringatan Haul ke-3 KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi akhirnya digelar terbuka untuk umum.

Hal itu disampaikan pihak keluarga Guru Zuhdi melalui surat Yayasan Majta Banjarmasin nomor 012/YMT-BJM/III/2023.

Lokasi haul yang terpusat di Kubah Guru Zuhdi, Jalan Belakang Masjid Jami, Antasan Kecil Timur, Banjarmasin ini digelar pada 8 Ramadan 1444 Hijriah.

"Malam ke-9 Ramadan dengan menyesuaikan hasil Sidang Isbat, dimulai setelah ibadah salat tarawih," bunyi pengumuman surat.

Dalam pengumuman resminya, pihak keluarga juga menegaskan tak pernah meminta sumbangan untuk gelaran Haul ke-3 Guru Zuhdi.

"Kami melaksanakan haul dengan niat semata-mata untuk syiar agama, dan tidak ingin kemurnian ini dicampur dengan hal berbau politik dan lain-lain," jelasnya.

Jemaah yang ingin menghadiri acara haul nanti diimbau tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan untuk pengguna jalan lain.

Salah satu yang paling penting, jemaah diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tak membuang sampah sembarangan.

Manakib

KH Ahmad Zuhdiannoor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi wafat di Jakarta pada Sabtu (2/5 tahun 2020). Almarhum merupakan mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan. Ulama kharismatik KH Ahmad Zuhdiannoor wafat setelah menjalani perawatan kesehatan di Rumah Sakit Medistra sekitar pukul 6.35 WIB.

Ketua PWNU Kalimantan Selatan Abdul Haris Makkie menyampaikan banyak kesan mendalam dengan soaok ulama kharismatik asal Alabio, Hulu Sungai Utara.

Haris menuturkan bahwa Guru Zuhdi merupakan pribadi yang sangat santun, sederhana dan tawadu. Kepada yang lebih tua, almarhum sangat hormat, sedang kepada yang muda ia selalu memberi teladan dan nasihat. “Saya banyak belajar tentang hidup dan kehidupan, dari beberapa kali mengikuti pengajian-pengajian yang dilaksanakan almarhum,” ujarnya.

Haris merasa sangat berkesan ketika sowan kepadanya sebagai ketua Gugus Covid-19 Kalimantan Selatan. Almarhum mengaku kepadanya akan patuh terhadap segala ketetapan pemerintah. “Sungguh pernyataan seorang ulama besar yang sangat menyejukkan dan mendidik,” ujarnya.

Semenrara menurut Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banjar Kalimantan Selatan Muhammad Bulkini menyampaikan bahwa almarhum lahir di Alabio pada Kamis 10 februari 1972 M bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1391 H.

Pada mulanya, ia berguru kepada ayahnya, KH Muhammad bkn H Jaferi al-Banjari, Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah 1986-1993. Selain berguru pada sang ayah, terang Bulkini, ia juga sempat menimba ilmu sebentar di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru, kemudian karena sering sakit-sakitan, almarhum berhenti, dan melanjutkan pelajaran pada sang kakek di Alabio, KH Asli.

Setelah kakeknya wafat, ia melanjutkan pengembaraan pendalaman ilmunya kepada Muallim Syukur di Teluk Tiram, Banjarmasin.

Setelah wafat Muallim, almarhum meneruskan belajarnya kepada Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau masyhur dikenal dengan Abah guru Sekumpul.

Kesan mendalam terhadap alm juga disampaikan Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini menilai KH Zuhdinoor adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai Islam yang moderat. “Guru Zuhdi juga merupakan Mustasyar PWNU Kalimantan Selatan. Dakwah dan nasihatnya sangat menyejukkan umat,” kata Sekjen Helmy.

Guru Zuhdi alm, menurut Sekjen Helmy, adalah tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan untuk tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

Gagasan-gagasan keumatan Guru Zuhdi juga senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat menjaga ajaran Islam yang ramah. “Saya mengajak kepada msyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum,” harap mantan Sekjen PBNU.

Bagi warga Kalsel, sosok ulama yang biasa disapa Guru Zuhdi itu amatlah punya peran penting dalam memajukan dakwah Islam. Jasa dan pengorbanan beliau dalam mendakwahkan syiar Islam layak menjadi tauladan. Sebab adanya keseimbangan pembangunan fisik dan spiritual masyarakat Kalsel khususnya.

Wafatnya Guru Zuhdi di Jakarta. Berita dari media sosial tentang wafatnya Guru Zuhdi cepat tersebar, sehingga banyak masyarakat dan jamaah taklim menyambangi kediaman Guru Zuhdi di seputar kawasan Masjid Jami di Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara. Banyak anggota masyarakat atau jamaah yang datang ke kediaman Guru Zuhdi di kawasan Mesjid Jami di Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, untuk menunggu kedatangan dan melaksanakan penghormatan terakhir kepada Guru Zuhdi. Tak saja itu, masyarakat setempat pun menyambangi Masjid Kota Citra Banjarbaru. Pasalnya jasad Guru Zuhdi dimakamkan di Komplek pemakaman Kota Citra Graha KM 18 Banjarbaru.

Guru Zuhdi yang meninggal di Jakarta diberangkatkan ke Banjarmasin menggunakan pesawat Lion Air dan tiba di Bandara Internasinal Syamsudin Noor Banjarmasin diiringi turunnya hujan di kawasan tersebut.

Ribuan jemaah  menunggu jenazah almarhum baik di Kompleks pemakaman Kota Citra Graha KM 18 Banjarbaru, kediaman di Kompleks Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin, serta di Masjid Jami tempat almarhum Guru Zuhdi menggelar pengajian setiap Sabtu malam.

Almarhum KH Ahmad Zuhdiannoor dimakamkan kompleks kediamannya di Kompleks Majta Sungai Jingah Banjarmasin dan pemakaman yang dihadiri ribuan jemaah pengajian almarhum itu dilaksanakan usai shalat Isya, Sabtu (2/5-2020) malam.( Aji S)

Tidak ada komentar: