Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Sholawatan Bersama Habib Rizieq Dalam Rangka Haul Habib Salim bin Umar Al Athas ke 9


Suarabamega25.com, Bogor -Ponpes Habib Umar bin Hud Al Athas  pada hari  Minggu  (30/6)  bertepatan 23 Dzulhijjah 1445 H jam 08.00 menggelar Haul ke 9 Habib Salim bin Hud al Athas di Aula Majelis As'adah Cipayung, Bogor Jawa Barat.

Sedari pagi gedung Majelis As-Sa'adah yang berada di Cipayung, Bogor ini dihadiri ribuan jamaah tidak saja dari Bogor, tapi dari Jakarta, Depok, Palembang, Kalimantan bahkan dari Mancanegara. 

Majelis As-Sa'adah yang berada di komplek Pondok Pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Hasan bin Hud Al Atthas ini diteruskan oleh Habib Salim Al Athas  (alm) putra ke 2 Habib Umar bin Hud Al Athas .   Umar bin Hud Al Athas adalah Waliyulloh Karismatik Jakarta yang berdakwah hingga sering menggelar Maulid di Cipayung. Habib Umar bin Hud Al Athas dilahirkan oleh seorang wanita shalihah bernama Syarifah Nur binti Hasan Al Attas di Huraidhah, Yaman Selatan pada tahun 1313 H (1892 M). Suatu saat Al Allamah Arif billah Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas, seorang Waliyullah besar di kota Huraidhah menyampaikan bisyarah perihal kehamilan Syarifah Nur. Berkata Habib Ahmad “Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang panjang usianya, penuh dengan keberkahan serta akan banyak orang yang datang untuk bertawassul dan bertabarruk padanya, hendaklah ia diberi nama “Umar”, sebagai pengganti kakaknya yang juga bernama Umar, yang telah wafat ketika berada di Indonesia bersama ayahnya.” Maka benarlah apa yang dikatakan Habib Ahmad, beliau diberi umur yang panjang, usia beliau mencapai 108 tahun dan seluruh usianya itu senantiasa berada dalam keberkahan.

Habib Muhammad, ayah Habib Umar telah lebih dulu tinggal di Indonesia, setelah sebelumnya selama 20 tahun beliau mengabdikan dirinya menjadi imam di Masjid Syaikh Abdul Qadir Al Jailani yang berada di kota Huraidhah. Habib Umar mempunyai beberapa orang saudara, diantaranya Habib Umar (kakaknya yang telah meninggal sebelum beliau lahir) dan Habib Salim yang mengasuh beliau ketika kecil. Habib Umar masih berusia 15 tahun ketika ibundanya wafat, setelah itu beliau hijrah dan tinggal di Indonesia.

Di Indonesia, beliau kemudian menimba ilmu kepada ulama-ulama Ahlubait disana, diantara guru-guru beliau adalah: Habib Abdullah bin Muhsin Al Attas (Keramat Empang, Bogor) Habib Muhsin bin Muhammad Al Attas (Al Hawi, Jakarta) Habib Alwi Al Attas Azzabidi (Jakarta) Habib Alwi bin Muhammad Al Haddad (Bogor) Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi (Gubah Ampel, Surabaya) Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdhar (Bondowoso)

Diantara ketekunan beliau dalam menimba ilmu, beliau senantiasa mendatangi majelis Habib Abdullah bin Muhsin Al Attas di Keramat Empang, Bogor dengan menggunakan sepeda, padahal beliau tinggal di Jakarta. Tahun 1965 M, beliau mendapat isyarah untuk menetap di kota suci Makkah Al Mukarramah. Maka berangkatlah Habib Umar bersama 11 orang saudaranya dengan menggunakan kapal laut. Ketika di tengah laut, datang badai yang menyebabkan kapal itu akan tenggelam. Melihat hal demikian, maka beliau memerintahkan semua yang ada di kapal itu untuk membaca Ratib Al Attas, hingga dengan izin Allah meredalah badai itu.

Setelah beberapa tahun mukim di Makkah, beliau hijrah lagi ke Singapura, kemudian kembali lagi ke Indonesia dan tinggal di kawasan Pasar Minggu, Jakarta. Disana beliau membangun sebuah masjid dan madrasah yang diberi nama Assa’adah. Nama Assa’adah yang berarti kebahagiaan adalah pemberian dari Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid (Tanggul, Jember). Kepengurusan masjid dan madrasah tersebut kemudian dipegang oleh putranya, Habib Salim bin Umar Al Attas. Setelah sekian lama tinggal disana, beliau pindah lagi ke kawasan Condet, Jakarta Timur hingga akhir hayatnya.

Setiap tahun Habib Umar senantiasa melaksanakan acara Maulid Akbar di Cipayung, Bogor. Peringatan Maulid ini dihadiri oleh ribuan orang, dari dalam dan luar negeri. Untuk jamuannya, beliau menyembelih 1.600 kambing, dua unta dan memasak 25 ton beras.

Jika ditanya darimana uang sebanyak itu … ?

Beliau hanya menjawab : “Dari Allah.”

Setiap hari beliau memimpin shalat Shubuh di kediamannya, di Condet, pada hari biasa terdapat sekitar 300 orang, dan khusus pada hari Jum’at meningkat menjadi 1.000 orang. Setiap Sabtu beliau mengajar Fiqih, dan setiap malam Jum’at mengadakan pembacaan Maulid Addiba’i di Cipayung, Bogor, dari sanalah beliau dikenal dengan nama Habib Umar Cipayung. Setelah seumur hidupnya diabdikan di jalan Allah, akhirnya beliau berpulang kehadirat Tuhan Yang Agung pada Rabu malam Kamis, tanggal 11 Agustus 1999 M (1420 H) pada usia 108 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Al Hawi, Cililitan, Jakarta.

Diantara anak-anak beliau adalah : Habib Husain, Habib Muhammad, Habib Salim (alm) dan Syarifah Raguan.

Dari Habib Salim (alm) Majelis As-Sa’adah kemudian diteruskan oleh sang putra yakni Habib Aqil bin Salim bin Umar bin Hud Al Athas.

Haul Habib Salim bin Umar Al Athas ke 9 ini terasa sangat meriah karena mengundang Habib Rizieq Shihab dari Petamburan (Tanah Abang, Jakarta Pusat).

Acara dibuka dengan pembacaan Yasin dan Tahlil bersama yang dibaca secara berjamaah.

Acara sholawatan bersama ini juga dibacakan Maulid SAW yang dibaca bergantian oleh Habaib Sepuh Bogor.

Pada sambutan pembuka Haul Salim bin Umar Al Athas dan juga Habib Umar  Al Athas, Habib Agil menyampaikan rasa syukur dan bisa menggelar Ha ul Abah dan Kakek. “Pada kesempatan ini saya mengumumkan pada jamaah , Majelis As-Sa’adah kembali membuka Majelis setiap bulan dan juga membuka pendidikan TK, PAUD serta membuka pendidikan SMP.Dalam waktu dekat juga dibuka pendidikan bagi anak yatim secara gratis, “ kata Habib Agil bin Salim bin Umar Al Athas.

Lepas  Dzuhur dan pembacaan Maulid, Habib Rizieq Shihab yang datang beserta keluarga besar dan disambut dengan meriah. Habib Rizieq Shihab menyatakan bersyukur bisa Hadir di Haul Habib Salim bin Umar Hud al Athas.”Saya bersyukur dan berbahagia sekali pada  hari ini bisa hadir setelah sekian lama lebih dari 7 tahun tidak bisa hadir.Pada hari ini berkumpul dan saya hadir bersama keluarga besar dalam rangka Haul Habib Salim. Ini mengingatkan saya tentang pesan Habib Umar agar meneruskan dakwah di kawasan Bogor dan sekitarnya. Pesan ini juga disampaikan oleh Habib Umar kepada Habib Jakfar, Habib Muchsin, Habib Salim agar meneruskan Majelis As-Sa’adah. Semoga yang dengan peringatan Haul Habib Salim dan Habib Umar , bisa mengantarkan kedudukan mereka ke tempat terbaik disisi datuk Nabi Muhammad SAW, “ buka Habib Rizieq Shihab.

Habib Rizieq Shihab juga mendoakan jamaah agar mendapat kedudukan yang sama seperti kedudukan para Auliya. “Mudah-mudahan yang hadir di sini bisa mengikuti jejak para pendahulu, sebagai bukti cinta kita kepada Habib Umar, cinta kepada Habaib, Ulama , Kyai dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, “ tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq berceramah tak kurang 20 menit namun sangat padat dan sarat makna. Lepas itu Habib Rizieq mengajak jamaah bersholawat bersama dan dipungkasi dengan doa penutup oleh Habib Rizieq Shihab.

Puncak acara haul ini dipungkasi dengan makan nasi kebuli bersama.( Aji)

Tidak ada komentar: