Rahasia Karomah Habib Neon Menurut Guru Sekumpul

Suarabamega25.com - Namanya Habib Muhammad bin Husein Alaydrus, tapi lebih dikenal dengan nama Habib Neon. Dipanggil dengan nama Habib Neon dikarenakan seluruh tubuh beliau memancarkan cahaya seperti lampu neon. Ini adalah salah satu karomah beliau. Makam beliau terletak di pemakaman umum Pegirian Sidotopo, Surabaya Jawa Timur. Beliau adalah Khalifah Muthlaq dari Habib Abu Bakar Gresik.

Haul beliau dilaksanakan pada hari Kamis Malam Jum’at, tanggal 23 Januari 2020 / 28 Jumadil Awwal 1441 H yang bertempat di Majelis Burdah, Ketapang Kecil, Ampel Surabaya Jawa Timur. Acara Ba’da Maghrib.

Menurut KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (atau akrab disapa Guru Sekumpul), ada seorang yang sholeh bermimpi bahwasanya Se-Indonesia ini penuh dengan badannya Habib Neon. Karena seluruh tubuh Habib Neon mengeluarkan cahaya seperti Lampu Neon. Itulah sebab digelar Habib Neon. Itulah salah satu karomah beliau.

Habib Ali bin AbdurRahman Kwitang pun mengakui kehebatan Habib Neon.

Menurut Habib Husein bin Abdullah As-Seghaf Gresik, diantara amalan beliau adalah selalu membaca shalawat 10.000× sehari, tidak pernah membuka aib orang, tidak pernah menghina orang, dan bershodaqoh terutama kepada anak yatim dan faqir miskin.

Kata Habib Husein lagi, Habib Neon adalah Khalifah Muthlaq dari Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Seghaf Gresik.

Habib Neon adalah salah satu Habaib di Indonesia yang masyhur seperti Habib Abu Bakar Gresik, Habib Sholeh Tanggul, Habib Husein Luar Batang dan lainnya.

Habib Neon wafat dalam usia kurang lebih 71 tahun pada tanggal 30 Jumadil Awwal 1389 H/22 Juni 1969.
Haul beliau diadakan setiap hari Kamis terakhir di bulan Jumadil Awwal di Ketapang KeciL, Surabaya Jawa Timur.

Mudah-mudahan kita semua dapat berkah dari Habib Neon.

Mudah-mudahan berkat Rasulullah, para auliya dan orang-orang sholeh, segala dosa dan kesalahan dzohir bathin seumur hidup diampuni Allah, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah dan masuk surga bighoiri hisaab.. Aamiin..!!!

Penulis: Muhammad Zainuddin bin H.AbdurRahman, santri Guru Sekumpul.

Sumber: bangkitmedia.com